Semarang, UP Radio – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang berupaya mempercantik wajah Kota Semarang dengan melakukan penanaman pohon di sejumlah ruas jalan protokol.
Penanaman pohon tersebut sekaligus upaya peremajaan karena banyak pohon yang sudah berusia tua.
Kepala DPU Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, memilih pohon yang memiliki karakter tertentu dalam peremajaan itu. Satu di antaranya yaitu Tabebuya, pohon mirip bunga Sakura di Jepang.
Sepanjang 2018, katanya, telah menanam lebih dari 1.000 pohon untuk mempercantik kota. Pihaknya memilih Tabebuya karena memiliki bunga mirip dengan Sakura yang ditanam untuk mempercantik kawasan kota.
“Kalau sepanjang 2018 lalu kami menanam 1.000 pohon. Untuk tahun 2019 mendatang, kami tingkatkan sampai 5.000 pohon yang akan ditanam,” katanya, Selasa (1/1/2019).
Ia menjelaskan, tanaman dengan nama latin Chrysotricha itu adalah jenis tanaman yang berasal dari Brasil yang termasuk jenis pohon besar dan seringkali kebanyakan orang menyebutnya dengan tanaman Sakura karena bunganya yang mirip.
Pilihan warna bunga dari Tabebuya juga bermacam-macam, mulai putih, merah muda, ungu, dan merah yang memberikan banyak warna untuk mempercantik kota.
“Tabebuya dipilih karena bunganya yang indah berwarna-warni seperti bunga sakura di Jepang. Tanaman ini sudah viral di Surabaya,” ujarnya.
Iswar berharap pohon Tabebuya ini bisa memberikan kesan indah dan cantik dengan bunganya yang berwarna-warni sebagaimana sudah demikian populer di Surabaya.
“Saat ini memang belum berbunga. Namun, bisa dilihat hasilnya sampai tiga hingga lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dikatakannya, pohon Tabebuya sudah ditanam di sejumlah jalan protokol seperti Jalan Madukoro, Jalan Pemuda dan lainnya. Selain Tabebuya, tanaman kayu-kayuan juga menjadi pilihan untuk peneduh kota, seperti Mahoni dan Trembesi yang akan segera ditanam di beberapa jalan protokol.
Ia mengatakan ada anggaran sekitar Rp 1 miliar untuk penanaman berbagai jenis pohon terutama di jalan-jalan protokol.
Jalan Madukoro, kata dia, baru saja dirampungkan peningkatan kualitas jalannya oleh Dinas PU dan masih tampak gersang sehingga akan segera dilakukan penghijauan. “Kurang lebih ada 350-an pohon yang ditanam sepanjang Jalan Madukoro,” tuturnya.
Upaya mempercantik wajah kota juga dilakukan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dengan menanam berbagai tanaman dan membangun taman.
Kabid Pertamanan Disperkim, Atik Failasufa mengatakan pihaknya membangun beberapa taman dan air mancur pada 2018 lalu yaitu Taman Wilis, Kampung Pelangi, air mancur Tugu Muda dan air mancur Taman Indonesia Kaya.
“Sebenarnya kami ada enam pekerjaan pada 2018 lalu. Tapi dua di antaranya tidak jadi kami tayangkan lelang. Sehingga hanya empat pekerjaan yang jalan yang semuanya untuk mempercantik wajah kota,” kata Atik.
Selain itu, melalui pemeliharaan rutin, pihaknya juga melakukan penanaman sejumlah pohon di sejumlah taman dan pedestrian. Khusus taman yang berada di kawasan Tugu Muda, Atik memilih tanaman perdu karena memberi kesan rimbun.
“Kenapa kami tidak pilih pohon yang tinggi? Karena nanti justru akan menutupi estetika wisata Lawangsewu,” ujarnya. (ksm)