Semarang, UP Radio – Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD KMRT Wongsonegoro Kota Semarang telah diresmikan. Peresmian gedung itu bertepatan dengan perayaan hari jadi RSUD KMRT Wongsonegoro ke-32 tahun.
Tak seperti IGD di rumah sakit biasanya, IGD RSUD KMRT Wongsonegoro yang diresmikan adalah IGD terpadu.
IGD tersebut dilengkapi ruangan khusus untuk merawat pasien Covid-19 hingga pasien yang terjangkit virus menular.
Menurut Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati, IGD terpadu membuat layanan di RSUD KMRT Wongso Negoro lebih representatif.
Selain IGD terpadu dua lantai yang diresmikan, ia berujar ke depan akan ada pembangunan IGD berlantai lima.
Tak hanya itu, gedung berlantai 12 juga akan disediakan oleh RSUD KMRT Wongsonegoro pada 2023. “Gedung 12 lantai itu untuk ruangan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai arahan undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem jaminan Sosial Nasional (SJSN),” paparnya.
Menyoal anggaran pembangunan gedung 12 lantai pada 2023 mendatang, Susi mengatakan RSUD telah menyiapkan Rp 50 miliar.
Untuk mengoptimalkan layanan, Susi menjelaskan RSUD KMRT Wongsonegoro akan dilengkapi layanan perawatan khusus kangker.
Berbagai peningkatan layanan tersebut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Sesuai arahan Plt Walikota Semarang, RSUD KMRT Wongsonegoro harus memberikan layanan terbaik baik, tempat yang nyaman, dan harga terjangkau dengan pembiayaan BPJS,’’ tambahnya.
Sementara itu, Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut jika RSUD KMRT Wongsonegoro diproyeksikan jadi rumah sakit percontohan dengan layanan prima di Jateng.
“HUT RSWN Semarang ke-32 kali ini mengangkat tema Bersinergi, Berinovatif dan Pelayanan Prima. Tentunya ini tema yang luar biasa karena pertama, RSWN harus bersinergi dengan semua stakeholder. Baik dengan pemkot Semarang. Sebagai BLUD, yang berkaitan dengan Pemerintah Kota perlu sinergi, ” katanya.
Guna menuju visi tersebut, Mbak Ita sapaan akrabnya meminta RSUD KMRT Wongsonegoro berbenah dan selalu berinovasi. Pelayanan prima, kelengkapan peralatan hingga penataan berbagai fasilitas dibidik oleh Mbak Ita.
Hal itu agar masyarakat semakin percaya dengan layanan yang diberikan oleh rumah sakit milik Pemkot Semarang tersebut.
“Kunci dari rumah sakit adalah layanan, jadi modal utama adalah meningkatkan layanan. Keramahan dan kenyamanan jadi hal utama,” ucapnya.
Selain pelayanan, Mbak Ita berujar penataan lahan parkir juga menjadi keharusan. Pasalnya parkir menjadi hal mendasar di setiap rumah sakit.
Kebutuhan akan peralatan medis sesuai zamannya juga menjadi kewajiban untuk dipenuhi.
Khususnya untuk perawatan kanker yang selama ini hanya tersedia di beberapa rumah sakit di Kota Semarang.
“Beberapa hal itu menjadi poin yang harus ditingkatkan. Maka dari itu saya harap RSUD KMRT Wongsonegoro tak berhenti berinovasi, bersinergi dan memberikan layanan prima ke masyarakat,” tambahnya. (ksm)