Semarang, UP Radio – Setelah sempat mengalami tekanan diawal penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga turun 60 persen, namun sejak bulan Agustus sektor property mulai mengalami peningkatan.
Ketua Penyelenggara Property Expo Semarang, Dibya K Hidayat mengatakan, penurunan status PPKM hingga level 2 ikut andil mendorong naiknya permintaan rumah di Jawa Tengah.
Menurutnya penurunan status PPKM tersebut membuat aktivitas masyarakat mulai pulih salah satunya sektor usaha perumahan.
“Setelah status PPKM terus turun di bulan Agustus langsung membuat kenaikan permintaan properti. Mungkin saat awal PPKM konsumen membatasi aktivitas dan tidak bisa datang melihat rumah makan setelah ada kelonggaran langsung melakukan pembelian,” kata Dibya K Hidayat saat pembukaan Property Expo Semarang ke 7 di Mall Paragon Semarang, Rabu (8/9).
Kenaikan permintaan rumah ini, lanjut Dibya, sangat dirasakan pengembang, bahkan jika dibanding penjualan bulan Juli lalu bisa mencapai dua kali lipat.
Pengembang memanfaatkan peluang kenaikan permintaan ini dengan menggelar pameran Property Expo Semarang ke-7 untuk meningkatkan penjualan.
“Dengan kelonggaran saat ini, konsumen bisa datang melihat pameran maupun meninjau lokasi. Setelah melihat langsung konsumen diharapkan bisa langsung bertransaksi,” ujarnya.
Pada gelaran Property expo Semarang ke 7 yang berlangsung 8 – 19 September 2021 diikuti 8 developer perumahan di kota Semarang dan sekitarnya.
“Animo pengembang yang ikut, cukup bagus di era pandemi yang sangat dahsyat. Kami berharap di pameran ke-7 ini dapat meraih hasil yang baik,” tambahnya.
Optimisme pengembang tersebut bukan tanpa alasan mengingat saat ini sektor perbankkan juga terus memberikan kemudahan dalam menyalurkan KPR bagi konsumen. (shs)