Semarang, UP Radio – Setelah penjualan sector property sempat mengalami kelesuan namun dalam Pelaksanaan Property Expo Semarang ke 8 berangsur mulai meningkat kendati belum signifikan.
Wakil Ketua Bidang Pembiayaan Real Estate Indonesia (REI) DPD Jawa Tengah, Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan Selama pelaksanaan Property Expo Semarang 8 (12 – 23/10) terjual 34 unit rumah type menengah atas atau Rp 400 jt – Rp 1 Miliar.
“Kami sudah melakukan pameran sebanyak 8 kali sejak awal tahun 2017. Pada pameran sebelumnya hanya terjual 30 unit dan kali ini meningkat meski belum signifikan,” ujarnya disela penutupan Property Expo, Rabu (25/10).
Sektor properti hingga pertengahan semester dua masih belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Sejumlah pengembang memberikan berbagai program menarik untuk mendongkrak penjualan. 
Menurut Bowo hingga penyelenggaraan Property Expo Semarang ke 8 pihaknya baru mampu mencapai 65 persen dari target yang ditetapkan untuk rumah maupun apartemen kelas menengah ke atas.
Padahal menurutnya, kondisi ekonomi makro cukup baik. Begitu juga kebijakan dari Pemerintah maupun perbankan yang memberikan kemudahan dan kelonggaran dalam kepemilikan rumah. Diantaranya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang kini rata-rata di bawah 7 persen.
“Tapi nyatanya ya pasar properti masih belum terdongkran. Uang ada, tapi sepertinya konsumen masih wait and see. Tapi apa yang ditunggu juga kami belum tahu, bisa jadi juga menunggu tahun politik berlalu. Mungkin setelah tahun politik berlalu, pasar properti baru bisa menggeliat kembali,” ujarnya.
Bahkan sejumlah pengembang juga mensiasati dengan melanjutkan dengan open Hause di lokasi perumahan untuk memastikan calon konsumen dapat melihat secara langsung unit yang dipamerkan.
“Sekali pelaksanaan open house selama akhir pekan sedikitnya pengembang mampu menjual 2 unit rumah. Konsumennya sebagian adalah pengunjung pameran sebelumnya,” tutup Bowo. (shs)
