Semarang, UP Radio – Sepanjang jalan di kawasan menuju relokasi Pasar Johar di area Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kelurahan Sambirejo Kecamatan Pedurungan, kini terlihat sangat kumuh oleh sampah yang berceceran, dan menumpuk.
Ditambah lagi, dari tumpukan sampah-sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap dan menyengat, sehingga pengunjung yang akan berbelanja ke pasar relokasi itu merasa terganggu karena bau tak sedap.
Sejumlah pengunjung pasar mengeluhkan, banyaknya sampah acapkali membuat pengunjung malas berbelanja di pasar relokasi di area MAJT tersebut.
Wisnu (27), misalnya, warga kampung Jaten, Kelurahan Pedurungan Tengah, Kecamatan Pedurungan mengakui, memang banyak sampah di sepanjang jalan menuju relokasi pasar di area MAJT kumuh, dan tidak enak dipandang.
“Banyak mas sampahnya, ditambah bau busuk sampahnya itu. Harapannya segera dibersihkan secara rutin sehingga tetap terus terjaga kebersihannya,” ujarnya.
Warga lain, seperti Sarinah (38), warga Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, yang hendak berbelanja di relokasi Pasar Johar mengaku tidak nyaman dengan kondisi banyak sampah yang menumpuk dan bau busuk.
Bahkan, ia sebenarnya enggan untuk berbelanja di sana karena tak tahan dengan bau sampah saat hendak menuju masuk area pasar relokasi tersebut.
“Ya tidak nyaman lah. Itu banyak banget soale sampahnya. Seharusnya, membuang sampah jangan di situ. Baunya, bikin pengen muntah,” ucapnya.
Perlu diketahui, sampah-sampah tersebut berada tidak pada tempat pembuangan sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang bahkan telah memasang dua papan yang berisi larangan pembuangan sampah di area itu.
Malah, papan itu tertulis “Hanya Orang Gila yang Membuang Sampah Sembarangan”, dan “Hanya Orang Bodoh yang Buang Sampah Sembarangan”.
Melalui papan pengumuman tersebut Pemerintah Kota Semarang juga menulis pesan ‘Membuang sampah sembarangan berarti telah melanggar Perda Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Ancaman hukuman kurungan minimal 3 bulan atau denda Rp 50 juta. (ksm)