Semarang, UP Radio – Kasus kekerasan seksusal pada anak semakin hari semakin meningkat, hal ini menunjukkan masih lemahnya upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak.
Dalam proses belajar, digital native di usia dini lebih tertarik menggunakan media interaktif yang memanfaatkan perkembangan teknologi, diantaranya pemanfaatan animasi.
Penelitian tentang seri animasi untuk mencegah kekerasan seksual pada anak usia dini untuk selanjutnya dikaji mengenai efektivitasnya sebagai prevensi kekerasan seksual pada anak usia dini.
Tim Peneliti Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang beranggotakan Dr Dini Rakhmawati dan Desi Maulia dosen Prodi Bimbingan dan Konseling FIP dan Febrian Murti Dewanto Prodi Teknik Informatika FT menggelar diseminasi hasil penelitian DRPM/ Brin skema penelitian unggulan perguruan tinggi pendidikan seksualitas bagi anak usia dini: seri animasi Miko dan Mila, Rabu (13/10) melalui aplikasi zoom.
Kegiatan ini dibuka Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS Dr Senowarsito, dengan pemateri Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Lansia, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang Maftukah dan Pengawas TK Kecamatan Semarang Selatan, dari Dinas Pendidikan Kota Semarang Nunik Supriyati.
Seno Warsito mengatakan penelitian testing pendidikan seksualitas bagi anak usia dini sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat.
“Hal ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat guna mencegah terjadinya kasus kekerasan pada anak,” kata Seno.
Menurutnya, anak sebagai korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu membuka hati masyarakat lebih sadar terhadap pendidikan seksualitas anak.
Kegiatan ini diikuti 104 peserta yang berasal dari Pokja PKK/ Bina Keluarga Balita di Dinas Pengendalian Penduduk, Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan bersama Kepala Sekolah Penelitian Seri Animasi Pendidikan Seksual Bagi Anak Usia Dini periode tahun 2019-2021.
Kasie Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Lansia Maftukah menjelasakan materi tentang pentingnya pendidikan seksualitas anak usia dini.
“Para ahli psikologi menganjurkan agar anak-anak sejak dini hendaknya mulai dikenalkan dengan pendidikan seks. Pendidikan seks didefinisikan sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan pada reproduksi seksual dan akibat-akibatnya,” kata Maftukah.
Sementara itu Pemerhati Masalah anak Zulia Ilmawati menilai pokok-pokok pendidikan seks yang bersifat praktis, yang perlu diajarkan kepada anak, mulai dari menanamkan rasa malu pada anak.
“Setelah pengenalan praktis bisa dilanjutkan dengan menanamkan jiwa maskulinitas pada laki-laki dan feminitas pada perempuan. Setelahmenanamkan itu berlanjut dengan memisahkan tempat tidur mereka hingga mengajar anak menjaga alat kelaminnya,” papar Zulia.
Zulia menambahkan Pendidikan seks bukanlah tentang mendukung anak untuk melakukan hubungan seksual tapi menjelaskan fungsi alami seks sebagai bagiamana diri mereka serta konsekuensinya jika disalahgunakan. (pai)