Semarang, UP Radio – Pengembang property optimistis bisnis properti di Jawa Tengah tahun 2019 akan lebih cerah meski menghadapi tehun politik yang rentan terjadi gejolak politik yang dapat berimplikasi bagi dunia usaha.
Ketua penyelenggara Property Expo Semarang, Dibya K Hidayat mengatakan meski sepanjang tahun 2018 penjualan properti belum mampu mencapai target penjualan namun ditahun 2019 kondisi akan semakin membaik .
“Kondisi makro ekonomi yang terus meningkat didukung pencapaian penerimaan pajak yang 102 persen dari target membuktikan potensi usaha di Indonesia masih baik,” ujar Dibya disela acara pembukaan Property Expo Semarang (PES) ke-1 tahun 2019 di mall Paragon Semarang (9/1).
Lebih lanjut Dibya menuturkan, untuk lebih menggairahkan pembelian property dalam event pameran PES, penyelenggara akan menggandeng sejumlah perbankkan untuk memasarkan produk KPR selama pameran.
“90 persen pembelian property menggunakan skema pembayaran melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sehingga kehadiran perbankkan dalam pameran akan lebih memudahkan masyarakat dalam bertransaksi,” tambahnya.
Strategi mengandeng perbankan ini telah dirintis sejak penyelenggaraan event Property Expo Semarang 10 tahun 2018 lalu, bersama bank Mandiri dan di tahun 2019 akan lebih banyak perbankkan yang akan bergabung dalam pameran.
Ditambahkannya, strategi penyesuaian dengan berbagai kebutuhan konsumen juga akan dilakukan agar event pameran dapat lebih terserap oleh calon konsumen. Selain itu, lanjutnya pembangunan rumah menengah pun akan digencarkan mengingat penjualan rumah menengah cukup baik dibanding rumah menengah atas.
“Tahun kemarin penjualan rumah menengah ke atas agak melambat, dan tahun ini pengembangan rumah menengah akan ditambah karena volume penjualan cukup banyak, hampir 70% penjualan merupakan rumah menengah, sisanya menengah ke atas,” ucapnya.
Event Property Expo Semarang ke-1 yang dihelat di Mall Paragon Semarang dari 9-20 Januari 2019 ini, pihaknya menargetkan mampu menjual sebanyak 70 unit. Adapun kegiatan pameran diikuti sebanyak 9 pengembang dan dua pendukung. (shs)