Pengelola Goa Kreo Targetkan 10.000 Kunjungan Selama Libur Lebaran

Semarang, UP Radio – Pengelola objek wisata Goa Kreo Gunungpati Mamit Sumitra mengatakan jika pihaknya mentargetkan 10.000 kunjungan wisatawan yang berdatangan ke Kreo selama libur lebaran Idul Fitri 1443 H.

Setelah pandemi Covid19, ia berharap agar menjadi endemi sehingga masyarakat bisa menikmati refreshing di objek wisata alam Goa Kreo yang menyajikan keindahan alam dan hembusan angin segar alam yang bernuansa dipedesaan.

Mamit mengatakan, wisata alam Goa Kreo yang banyak dihuni kera-kera yang konon berjasa membantu Sunan Kalijaga dalam mencari kayu jati untuk melengkapi pembangunan Masjid Agung Demak untuk soko masjid, pada libur Lebaran sering mendapat kunjungan wisatawan dari pengunjung pantura.

Advertisement

“Pengunjung Goa Kreo dari pantura seperti Pati, Kudus dan Demak. Pengunjung dari pantura ini masih memiliki keterkaitan dengan legenda Goa Kreo ketika Sunan Kalijaga konon mencari kayu jati untuk soko Masjid.Agung Demak hingga sampai Goa Kreo Gunungpati,” kata Mamit.

Mamit hanya mentarget kunjungan ke wisata Goa Kreo selama Lebaran hingga Syawalan hanya 10.000 pengunjung. Mamit mengakui bahwa pengunjung ke Goa Kreo saat ini rata-rata setiap hari 1.000 pengunjung sehingga sepuluh hari dipastikan 10ribu pengunjung yang datang menikmati wisata alam Goa Kreo.

Menurut Mamit, untuk meramaikan objek wisata Goa Kreo, selama sepekan digelar musik dangdut sesuai selera masyarakat. Ada juga solo organ untuk menghibur pengunjung yang berdatangan di Goa Kreo.

Sementara, potensi wisata alam Goa Kreo yang berdekatan dengan objek wisata Waduk Jatibarang selalu ramai. Objek wisata tersebut juga dihiasi dengan koleksi tingkah laku kera yang bikin gemes pengunjung.

Tradisi Rewanda

Dikatakan Mamit, cerita legenda Goa Kreo sudah melekat dengan tradisi Rewanda. Sebuah tradisi untuk warga sekitar Goa Kreo memberikan jatah makan hasil bumi seperti pisang, buah-buahan dan sayur kepada kera-kera yang menghuni di kawasan Goa Kreo.

Pemberian makan kera-kera tersebut dilakukan melalui prosesi karnaval Rewanda. Semua hasil bumi dikumpulkan dan ditata selanjutnya diarak-arak oleh semua warga sekitar Goa Kreo. Pemberian makan buah kepada kera sebagai jasa kera ketika leluhur kera penghuni Goa Kreo membantu Sunan Kalijaga mengangkat kayu jati untuk soko masjid Demak.

Menurut Mamit, acara tradisi Rewanda Goa Kreo tahun 2022 ini akan digelar setelah Idul Fitri 1443 H, tepatnya antara tanggal 20 atau 21 Mei mendatang. “Kami terus melakukan persiapan – persiapan untuk menampilkan tradisi Rewanda Gunungpati, ” ujarnya. (ksm)

Advertisement