Pengelola BRT Trans Jateng dan Trans Semarang Harus Berkolaboras

Semarang, UP Radio – Rute baru Bus Rapit Transit (BRT) Semarang-Kendal segera terealisasi. Koridor baru yang rencananya segera diluncurkan Trans Jateng dinilai Ketua Komisi C, DPRD Kota Semarang, Kadarlusman tidak efektif.

Koridor baru yang nantinya akan diberi nama Koridor III itu, melayani rute Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang-Pasar Weleri, Kendal. Di sisi lain, sepanjang jalur Terminal Mangkang hingga Kawasan Industri Wijaya Kusuma, juga sudah ada jalur BRT Trans Semarang, Koridor I. Koridor ini memiliki jalur hingga ke Terminal Penggaron. Karena memiliki jalur sama, dikhawatirkan operasional tidak efektif.

Ketua Komisi C, DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, sebaiknya BRT Trans Jateng dan Trans Semarang berkolaborasi. Apalagi keduanya merupakan layanan transportasi umum dari pemerintah.

Advertisement

Jangan sampai nantinya setelah operasional muncul masalah baru. ”Maksud Trans Jateng meluncurkan Koridor III, mungkin karena sebagian besar karyawan di Kawasan Industri Wijaya Kusuma merupakan warga Kaliwungu Kendal. Jadi sekali naik, bisa langsung tiba di tempat bekerja tanpa harus berhenti-berhenti,” ujar pria yang akrab disapa Pilus ini.

Dari hasil pantauannya, jalur pantura di daerah Mangkang, setiap pagi dan sore hari selalu padat. Pengguna jalan didominasi kendaraan roda dua yang merupakan karyawan buruh pabrik.

Beberapa kali pun terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua. Pilus berharap, dengan adanya moda transportasi masal, maka pengguna jalan dapat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menggunakan kendaraan umum.

Selain dapat menekan angka kemacetan, juga untuk menekan angka potensi kecelakaan.

”Mungkin akan lebih efektif bila nanti Trans Jateng dari Kendal langsung ke Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Karena banyak pekerja dari kawasan itu berasal dari Kendal. Buruh akan merasa lebih praktis dalam berangkat dan pulang kerja, tanpa harus berhentiberhenti,” tambahnya.

Sementara itu, Kasi Operasional Balai Transportasi Jateng, Joko Setyawan menuturkan, rencananya akan beroperasi 14 bus ukuran sedang di koridor tersebut. Saat ini dalam proses pengandaan barang dan jasa, serta penunjukkan operator pengelola koridor. ”Kalau tidak ada halangan, pada pertengahan Oktober atau awal November, koridor ini akan diluncurkan,” ujar Joko Setyawan.

Dijelaskannya, Koridor ini punya rute Terminal Baurekso, Kendal masuk ke Terminal Mangkang, kemudian berputar di Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Bus tetap masuk ke Terminal Mangkang karena menjadi simpul, dan pergantian armada.

Untuk tahap awal, dari Terminal Mangkang- Wijaya Kusuma tidak menaikkan penumpang. Saat ini, pihaknya juga masih terus berkoordinasi dengan Trans Semarang yang sudah punya koridor di jalur tersebut. Integrasi tetap akan dilakukan sebagai angkutan masal milik pemerintah.

Diibaratkan, Trans Jateng sebagai Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sedangkan Trans Semarang angkutan perkotaan. ”Nanti integrasinya seperti apa, akan dirumuskan. Saat ini memang belum bisa, namun kami akan terus berusaha. Untuk harga tiket, kami memang belum sama,” ujar Joko. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement