Pengamat Politik: Perkawinan Trah Politik Soemarmo dan Sukawi di Pilkada Semarang Punya Peluang Besar

Semarang, UP Radio – Pengamat politik dari Undip Semarang, Wahid Abdulrahman, menilai, majunya Juan Rama sebagai calon wakil walikota Semarang membuat pilkada di kota lumpia menjadi menarik. Lebih-lebih jika putra mantan walikota Semarang Soemarmo HS itu bergabung dengan calon walikota Yoyok Sukawi, yang juga putra mantan walikota legendaris Sukawi Sutarip.

“Baik Juan Rama maupun Yoyok Sukawi, keduanya representasi anak biologis mantan dua walikota sebelumnya. Jika dua trah politik Pak Soemarmo dikawinkan dengan trah politik Pak Sukawi, akan menjadi potensi yang besar untuk menang. Pasangan ini akan kuat melawan calon lain, termasuk jika berhadapan dengan mesin politik PDIP sekalipun yang sudah memiliki tradisi menang di Pilwakot Semarang,”kata Wahid Abdulrahman, pengajar politik dari Departemen Politik dan Pemerintahan FISIP Undip, di Semarang, Sabtu (10 Agustus 2024).

Pengamat politik muda yang sedang mengambil program doktor di Jerman ini menambahkan, dalam peta kekuatan dukungan, seorang kandidat juga harus dilihat latar belakang calon dalam kontek kekeluargaan. Bagaimanapun pola patron-klien (relasi atasan-bawahan) di Indonesia masih cukup kuat dalam mempengaruhi dinamika politik.

“Nah, latar belakang beliau (Juan Rama) dari trah anak Pak Soemarmo ini saya kira memberikan ruang untuk menjadi potensi jaringan politik yang cukup massif pada level grass root. Karena bagaimanapun Pak Soemarno sebagai mantan walikota tentu masih memiliki jaringan politik yang bisa diandalkan untuk mendorong elektabilitas pasangan walikota dan wakil walikota,”jelasnya.

Menjawab pertanyaan media soal potensi Juan Rama, Wahid juga menjelaskan, sebagai politisi PKB, Juan Rama punya potensi basis massa santri atau muslim yang kuat. Apa lagi saat ini menjadi anggota DPRD yang sekaligus menjadi Skretaris DPC PKB kota Semarang.

“Latar belakang beliau (Juan Rama) dari PKB yang sekaligus pengurus, tentu memiliki basis massa yang cukup distingtif (beda), paling tidak dari kalangan muslim santri. Ini akan bisa memperkuat dan menambal basis elektoral pasangan. Kalau kemudian berpasangan entah dengan mas Yoyok atau mas Dico, atau PDIP, atau siapapun, Juan Rama akan menjadi bandul yang menentukan,”tambah pengamat langganan pengisi seminar politik ini.

Menurut Wahid, bagaimanapun kombinasi nasionalis dan santri dilevel grass root masih sangat penting. Sehingga Juan Rama dengan gerbong “hijaunya” bisa memperluas dan memperkuat basis elektoral pasangan.

“Posisi Juan Rama menjadi strategis dipasangkan kepada siapapun karena bisa menarik gerbong pemilih kalangan muslim tradisional yang jumlahhya cukup besar” katanya.

Peminpin Muda

Selain itu, kata Wahid, kedepan kota Semarang butuh karakter pemimpin muda yang kaya gagasan. Yang memiliki ide-ide inovatif dan solutif untuk pembangunan kota.

“Modal politik Juan Rama menjadi anggota DPRD di kota Semarang menjadi penting untuk membangun sinergi antara eksekutif dan legislatif yang harmonis-produktif. Ini modal penting untuk pembangunan sebuah kota ke depan,” imbuhnya.

Tentu saja, kata Wahid, kelebihan pontensi anak muda ini harus ditunjukkan kepada masyarakat. Jangan sampai kinerjanya baik tetapi masyarakar tidak melihat. “Tidak melihat ini kadang bukan karena tidak berbuat, tetapi karena kurang komunikasi publik, atau cara komunikasinya tidak nyampe ke grass root.”

Menurut Wahid, seorang calon walikota/wakil walikota harus punya gagasan politik programatik yang jelas. Misalnya, kalau jadi nantinya mau berbuat apa. Saat kampanye masyarakat harus diberi tahu porgram-programnya apa untuk kota Semarang nantinya. Karena bagaimanapun pemilih kota Semarang juga banyak dari kalangan menengah atas yang kritis.

“Gagasan politik programatik inilah yang nantinya bisa kita tagih kalau jadi. Misal pak Prabowo janji makan siang gartis, ya itulah gagasan poltik programatik yang bisa kita tagih. Makanya pemimpin itu usianya boleh muda, tetapi harus kaya gagasan, jangan sampai pemimpin muda tetapi miskin gagasan. Tugas masyarakat ayo kita gali gagasan-gagasan pemimpin muda seperti mas Juan Rama,” tutupnya. (ksm)