Semarang, UP Radio – Pada penerimaan mahasiswa baru di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) pada tahun ajaran baru ini mengalami peningkatan.
Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum menyebut, jumlah mahasiswa yang diterima untuk jenjang S1 dari sebelumnya 2.300 menjadi 2.700.
“Ada penambahan 400 mahasiswa. Secara persentase naik hampir 20 persen,” kata rektor usai membuka kegiatan pembekalan mahasiswa baru di kampus tersebut, Kamis (21/9).
Adapun pembekalan itu dilakukan melalui pendekatan fisik, intelektual, emosional dan spiritual atau yang disebut dengan PIESQ (Physical, Intellectual, Emotional, Spriritual Quotient).
“Pelatihan ini wajib diikuti semua mahasiswa baru. Mereka kami harapkan memiliki bekal dahulu sebelum memulai perkuliahan, dan agar bisa fokus pada pendidikan yang ditempuh,” ujarnya.
Rektor juga menginginkan, pembekalan ini menjadikan mahasiswa paham akan keberadaan mereka yang sebetulnya diharapkan masyarakat dan bangsa.
“Kalau sudah paham demikian, tentunya mahasiswa akan merancang dengan baik dan memiliki target-target tertentu dalam proses pendidikannya,” jelasnya.
Selain jenjang S1, pihaknya juga menerima mahasiswa Profesi Pendidikan Guru (PPG). Pada PPG prajabatan gelombang 1 tahun 2023 ini, pihaknya menerima 490 mahasiswa.
UPGRIS merupakan satu di antara perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah dalam melaksanakan PPG.
Mahasiswa peserta akan menempuh masa studi selama dua semester untuk bisa memperoleh gelar Guru Profesional (Gr).
“Begitu lulus mereka akan akan mendapatkan sertifikat pendidik. Artinya sudah menjadi guru profesional sebagaimana yang diperintahkan undang-undang,” paparnya.
Program yang dibiayai oleh pemerintah ini bertujuan menyimbangkan jumlah kebutuhan dan pemenuhan guru. Setiap peserta PPG mendapat fasilitas biaya pendidikan sebesar Rp 8,5 juta per semester.
Rektor pun menilai, kunci pelaksanaan pendidikan ada pada guru. Karena itu, pada satuan pendidikan tidak cukup hanya mengandalkan penerapan kurikulum dan sarana prasarana. (pai)