Semarang, UP Radio – Wakil Kepala Polrestabes Semarang AKBP Enricko Silalahi mengatakan, Polrestabes Semarang turut melakukan pengawalan saat distribusi surat suara dari tempat percetakan menuju gudang KPU Kota Semarang.
Satu truk dikawal oleh dua petugas Polrestabes Semarang. “Pengawalan bukan hari ini saja tapi berkelanjutan. Semua tahapan wajib dikawal apalagi menyangkut hajat hidup orang banyak,” tandasnya.
Dia menuturkan, akan terus berkoordinasi demgan KPU Kota Semarang dan pihak percetakan untuk pengiriman surat suara selanjutnya mengingat masih ada surat suara yang belum datang.
“Walaupun percetakan ada di jakarta, kami yang berangkat kesana terus kami koordinasi dengan percetakan,” katanya.
Lebih lanjut, saat sortir dan pelipatan surat suara nanti, pihaknya juga akan melakukan pengamanan dengan mengerahkan empat petugas di gudang KPU setiap harinya.
Menurutnya, empat petugas dinilai cukup untuk mengawasi gudang KPU. Jika nanti terdapat penambahan gudang, dia pun siap menambah petugas untuk mengamankan.
“Petugas selalu kami datangkan dan kami imbau tidak membawa apapun pada saat datang dan setelah selesai pekerjaannya. Kami juga melakukan pemgamanan tidak hanya di sini saja tapi di kantor KPU dan tempat percetakan,” terangnya.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Nining Susanti menuturkan, Bawaslu juga melakukan proses pengawasan tidak hanya saat surat suara tiba di gudang KPU.
Pihaknya mengawasi proses cetak langsung baik percetakan di Bogor maupun yang di Jakarta.
Diakuinya, sempat terjadi kesalahpahaman saat pencetakan yakni Bawaslu menemukan lima nama yang berbeda dengan masternya.
Setelah dikomunikasikan dengan KPU, memang terdapat revisi per bulan Januari.
Saat ini, pencetakan surat suara DPR RI, presiden dan wakil presiden, serta DPD tidak ada permasalahan.
Menurut Nining, hasil pengawasan Bawaslu, kualitas percetakan baik di Bogor maupun Jakarta bagus.
“Dari segi warna terang, noda titik tidak ada, kami harap ketika dibuka disini memang kualitas sesuai standar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nining menerangkan, Bawaslu akan terus melakukan pengawasan secara melekat.
Setiap surat suara tiba di gudang KPU, Bawaalu akan hadir guna memastikan distribusi surat suara sesuai prosedur.
“Misal pengawasan apakah dikawal kepolisian, apakah masih tersegel, berapa jumlahnya dan sebagainya,” jelasnya.
Setelah pendistribusian surat suara dari percetakan menuju gudang KPU, pihaknya juga akan msngawasi proses sortir dan pelipatan.
Bawaslu akan memastikan bahwa proses tersebut dilakukan oleh petugas yang benar-benar diutus oleh KPU dan seusai prosedur yang telah ditetapkan.
“Kami belajar kasus pilgub pada saat itu banyak ditemukan satu TPS ada yang surat suara lebih, TPS lain surat suara kurnag. Kami berharap ini bisa diminimalisir,” katanya. (ksm)