Pendidik Dituntut Paham Kondisi Sosial Kultural Peserta Didik

Semarang, UP Radio – 11 dosen dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bersama 12 orang guru dan praktisi lembaga pendidikan di Semarang menyelesaikan Program penugasan dosen ke sekolah (PDS) dan guru mengajar di kampus (GMK) yang berlangsung mulai 8 Maret 2022 hingga 16 Juli 2022.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Lembaga Penjaminan Profesi Drs Suyitno MPd dalam acara evaluasi program tersebut di Gedung Pusat lt 2 (4/8/2022).

Suyitno mengungkapkan, Program penugasan dosen ke sekolah (PDS) dan guru mengajar di kampus (GMK) dilaksanakan di sejumlah sekolah di kota Semarang. Sekolah tersebut diantaranya PAUD Taman Belia candi, SDN brumbungan, SMP Negeri 2 Semarang, SMA Negeri 1 Semarang, SMA N 2 Semarang, SMA N 4 Semarang, SMA N 5 Semarang, SMA N 11 semarang, SMA Lab. UPGRIS, SMK N 10 semarang, serta SMK IPT karangpanas Semarang.

Advertisement

Suyitno mengatakan dari hasil pelaksanaan program tersebut, dinilai sukses yang dicapai dari target yang sudah direncanakan.

“Program ini telah meningkatkan pengalaman dosen berkait dengan pemahaman perkembangan dan karakteristik peserta didik. Selain itu, dosen juga lebih memahami penghayatan pengalaman keseharian dan nuansa sosio-kultural di sekolah,” ucapnya.

Suyitno menambahkan, bagi kalangan guru dan praktisi, program ini juga telah meningkatkan pengalaman serta pemahaman perkembangan dan karakteristik mahasiswa calon guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran di kampus serta memahami kultur dan kondisi mahasiswa di kampus.

Sementara itu Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum, mengapresiasi program tersebut dengan baik. Program tersebut akan sangat menungjang pemahaman dari kedua belah pihak, baik dari guru sekolah maupun dosen.

“Saya mengapresiasi hasil yang telah dicapai dalam program ini. Dan memang untuk mendukukng program Merdeka Belajar Kampus merdeka, hal semacam ini harus terus digalakan,” ungkap Rektor. (pai)

Advertisement