Semarang, UP Radio – Penataan Pasar Johar meleset dari target yang telah ditetapkan yakni sebelum bulan Ramadhan tiba. Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengakui, saat ini semua blok baik Johar Utara, tengah dan Selatan belum 100 persen ditempati pedagang yang sudah memiliki berita acara serah terima (BAST) lapak.
Disdag, kata dia, akan terus mengejar untuk melakukan penataan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Salah satu upaya Disdag yakni dengan bekerjasama dengan perwakilan pedagang untuk mengisi lapak yang amish kosong.
“Memang masih ada dua kelompok yang masih dalam pembicaraan, dinas sebenarnya memberikan satu kebijakan yang harapannya bisa diterima semua pihak,” kata Nurkholis, Selasa (5/4).
Nurkholis mengatakan, hingga saat ini Johar Utara sudah 90 persen terisi oleh pedagang, sedangkan Johar Tengah baru 70 persen dan Johar Selatan baru terisi sekitar 400-an dari 860 lapak yang tersedia.
“Harapan kami pedagang yang sudah punya BAST bisa ditempati. Kemarin di Johar Selatan yang bumbon sudah masuk, yang belum adalah pedagang jenis basah atau daging,” bebernya.
Johar Selatan sendiri baru pedagang keringseperti bumbu yang baru pindah, sementara pedagang basah seperti pedagang daging hingga sembako belum menempati lapaknya.
Nantinya pedagang basah akan pindah secara bersamaan dengan masing-masing komunitasnya dalam waktu dekat. Pasalnya belum lama ini pedagang sudah melakukan syukuran kepindahan untuk menempati lapak barunya.
“Kita utamakan lantai 2 dan 1 ini terisi dulu di lapak yang tidak ditempati untuk lantai 3 dan 4 nanti untuk dimasuki pedagang tahap kedua,” tuturnya.
Kabid Penataan dan Penetapan Dinas Perdagangan Kota Semarang, Ali Sofyan menambahkan, saat ini Johar Selatan dan Kanjengan sudah mulai ditempati pedagang khususnya di lantai 1 dan 2. Sementara untuk lantai 3 dan 4 akan diisi oleh pedagang yang akan diundi pada tahap kedua, termasuk untuk pengundian di SCJ (shopping centre Johar).
“Nanti kita juga akan tata di SCJ karena site plan dari Distaru juga sudah kita terima, tahap kedua ada sekitar 2 ribu pedagang lagi yang akan masuk,” katanya.
Ali menjelaskan, pada tahap pertama lalu Disdag bersama Satpol PP Kota Semarang sudah melakukan penyegelan 109 lapak kosong yang memang belum ditempati oleh pemilik lapak. Namun setelah itu, 39 pedagang melakukan klarifikasi lapak yang disegel ke Dinas Perdagangan.
“70 yang ada di Johar Tengah dan Utara yang kosong ini ditempati pedagang lainnya yang belum punya lapak. Sementara di Kanjengan ada 22 lapak berupa los dan kios belum lama ini ditertibkan juga,” pungkasnya. (ksm)