Wonogiri, UP Radio – 2015 UNESCO telah menetapkan Wilayah Gunung Sewu membentang di tiga provinsi, yaitu Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) sebagai UNESCO Global Geopark. Wilayah Gunung Sewu membentang di tiga provinsi, yaitu Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur).
Sebelumnya, Revalidasi I dilaksanakan pada 2019, empat tahun berselang, UNESCO kembali melakukan revalidasi II atau evaluasi ulang terkait kelayakan, pada 25-30 Juli 2023. Tim UNESCO yang melakukan revalidasi, yaitu Profesor Xiaochi Jin dari China, dan Soojae Lee dari Korea.
Tim asesor United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO, tengah melakukan Revalidasi II pada United Global Geopark (UGGp) Gunung Sewu di Kabupaten Wonogiri.
Jumat (28/7) lalu, tim asesor UNESCO melakukan kunjungan ke SMKN 1 Pracimantoro, yang merupakan sekolah yang mendukung UGGp Gunungsewu dari sisi pendidikan, serta pengembangan budaya dan kearifan lokal. Mereka juga melakukan kunjungan ke Museum Karst Indonesia di Kabupaten Wonogiri. Mereka mengamati seluruh koleksi bebatuan kars di museum. Penilaian oleh tim asesor juga didampingi Pemprov Jateng, Pemkab Wonogiri, dan pihak terkait lainnya.
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jateng Heru Sugiharto mengatakan, pihaknya terus memberikan dukungan bagi pengembangan Geopark Gunung Sewu. Di antaranya melalui kegiatan Jelajah Gunungsewu yang melibatkan instansi terkait di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Wonogiri, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan “Jelajah Gunungsewu” memiliki maksud dan tujuan untuk jelajah geopark. Yang mana untuk meningkatkan eksposur pentingnya peran geopark Gunungsewu dalam pengembangan wilayah. Selain itu, sebagai wujud apresiasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian Gunungsewu Unesco Global Geopark.
“Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengembangkan Geopark Gunung Sewu adalah dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana, yang dapat mendukung pengembangan, pemanfaatan serta pelestarian Geopark Gunugsewu,” kata Heru, saat mendampingi pantauan tim assesor UNESCO.
Menurut Heru, Selain pengembangan, yang tidak kalah pentingnya adalah membantu membina dan meningkatkan kapasitas pembangunan masyarakat setempat, sehingga tujuan dari Geopark untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat dengan tetap memelihara kelestarian warisan alam bisa terwujud.
“Termasuk memfasilitasi penelitian, yang dilakukan baik oleh kalangan akademisi atau lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian lainnya,” tuturnya lebih lanjut.
Menurut Heru, kawasan Gunung Sewu merupakan kawasan yang memiliki unsur geologi (kebumian), yang di dalamnya termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya.
“Masyarakat setempat juga terus diajak berperan untuk melindungi serta meningkatkan fungsi dan manfaat warisan alam tersebut,” jelasnya.
Heru menambahkan Manfaat Geopark Gunung Sewu adalah sebagai fungsi pendidikan, fungsi budaya, fungsi ekologi, dan fungsi ekonomi termasuk pariwisata.
“Masyarakat bisa berperan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan potensi dan interaksi dengan warisan geologi yang ada, dengan tetap menjaga dan melindungi kelestarian alamnya,” ujar Heru.
Profesor Xiaochi Jin menilai, pihaknya telah telah berkunjung ke Gunung Sewu, mulai dari Pacitan dan Wonogiri. Menyusul berikutnya di Gunung Kidul. Sejauh ini, pihaknya sudah melihat perkembangan yang bagus.
“Masukannya supaya ke depan tetap mempertahankan UNESCO Global Geopark, yaitu manajemen harus mengikuti aturan yang ada. Sejauh ini perkembangannya sangat bagus dan sangat smooth,” kata Xiaochi Jin. (hms)