Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong kabupaten dan kota serius mengembangkan potensi unggulan di masing-masing daerah.
Ganjar meyakini, selain berpengaruh pada ekonomi, pengembangan potensi unggulan daerah akan berdampak pada investasi serta pariwisata.
“Menurut saya ini penting, karena kami ditugasi oleh Pak Presiden agar seluruh daerah, provinsi kabupaten, kota, berlomba-lomba melakukan perbaikan ekonomi, mencari terobosan agar kemudian kita tidak terpuruk,” kata Ganjar, saat pembukaan High Level Meeting Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng), di PO Hotel Semarang, Kamis (16/2/2023).
Pada kesempatan tersebut gubernur meminta setiap kepala daerah untuk mendorong UMKM untuk naik kelas dan mendukung masuknya investasi.
“Untuk itu semua kepala daerah di seluruh kabipaten kota diharapkan punya komitmen yang sama. Mudahkan investasi, ini mesti jadi komitmen semuanya dan tidak bisa menunggu, kita mesti mencari,” tegasnya.
Ganjar menuturkan, daerah bisa mulai mencari pasar dengan menggandeng banyak pihak. Termasuk level nasional dengan mengajak serta duta besar.
“Temen-temen kita duta besar yang sebenarnya mereka juga sangat progresif. Ajaklah mereka bicara, mana daerah-daerah di wilayah kabupaten kota yang memang potensial untuk membuka ruang investasi masuk,” katanya.
Lanjut Ganjar, terkait dengan pelayanan investasi. Setiap kepala daerah harus memberikan jaminan pelayanan dan tidak menutup mata pada potensi korupsi pada proses pelayanan investasi.
“Jangan kasih biaya tinggi, integritasnya dijaga. Jangan ada yang mempersulit apalagi kalau punya kepentingan interest pribadi. Biasanya ini nanti terkait dengan korupsi, terkait dengan gratifikasi, ini berbahaya soal investasi, selalu saja. Biasanya kan korupsi juga terjadi di dunia perijinan ya makanya ini saya pesankan betul,” tambah Ganjar.
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan KERIS JATENG sebagai forum koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah dan diketuai oleh Sekretaris Daerah Jawa Tengah memiliki misi di antaranya mendorong market access ekspor perdagangan, menjadi one stop service pusat informasi dan promosi investasi, serta mempromosikan destinasi pariwisata yang bersaing.
“Misi tersebut diterjemahkan ke dalam tiga pilar sektor yang menjadi perhatian Keris Jateng yaitu Perdagangan, Investasi dan Pariwisata,” kata Rahmat.
Pelaksanaan High Level Meeting (HLM) KERIS JATENG juga bertujuan memperkuat sinergi dan implementasi kegiatan ketiga pilar, serta menentukan arah strategi kebijakan dengan mempertimbangkan perkembangan global, peminatan stakeholders mitra (a.l. investor, negara mitra dagang, wisatawan), dan daya saing Jawa Tengah.
Menurut Rahmat, perekonomian Jawa Tengah yang terus membaik, didorong oleh kinerja sektor utama antara lain industri pengolahan. Namun, pengembangan sektor industri seharusnya berjalan seiring dengan peningkatan kinerja sektor utama yang lain, yaitu sektor pertanian.
Posisi Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia perlu diperkuat dengan hilirisasi pertanian, sehingga selain mendorong perkembangan agro industri yang merupakan sektor unggulan Jawa Tengah, juga meningkatkan ketahanan pangan, serta kesejahteraan masyarakat, sekaligus turut menjaga pencapaian inflasi yang stabil.
Dalam rangka mewujudkan pengembangan ketiga pilar tersebut, pada HLM ini seluruh anggota KERIS JATENG yang diwakili oleh para koordinator bidang investasi, perdagangan, pariwisata, dan perencanaan, secara bersama-sama menandatangani deklarasi komitmen dan rencana aksi 2023. Dengan demikian, sinergi yang kuat dalam mendorong perekonomian Jawa Tengah akan semakin meningkat.
Pada HLM KERIS JATENG dipaparkan berbagai strategi untuk mendorong pengembangan perdagangan, investasi, dan pariwisata di Jawa Tengah, serta potensi ekonomi Jawa Tengah yang masih dapat ditingkatkan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh Bupati/Walikota di Jawa Tengah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah, akademisi, serta asosiasi dan pelaku usaha.
“Dalam waktu dekat KERIS JATENG akan menyelenggarakan Investment Challenge (IC) 2023, dan diharapkan akan lebih banyak membuka potensi investasi di Jawa Tengah,” tutup Rahmat Dwisaputra. (shs)