Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memfasilitasi warga perantauan asal ibu kota Jawa Tengah yang bekerja pada sektor informal di Jabodetabek serta kota besar lainnya untuk pulang ke daerah asal melalui mudik gratis dan kembali lagi ke perantauan melalui balik rantau gratis.
Ada 12 armada yang disiapkan untuk mudik dan balik gratis. Sebanyak tujuh armada untuk mudik gratis yang dilepas langsung oleh Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, di halaman Balaikota Semarang, Selasa, 25 Maret 2025.
Masing-masing armada memiliki kapasitas 50 orang. Tujuh bus akan mudik gratis dari Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur tujuanterminal Tipe A Mangkang pad 26 Maret 2025.
Sedangkan, lima armada akan balik rantau pada 10 April 2025, dengan menggunakan bus dengan kapasitas masing-masing per armada 50 orang.
Armada akan berangkat dari Terminal Tipe A Mangkang. Selajutnya, berkumpul di Terminal Pekalongan yang akan dilepas secara seremonial oleh Gubernur Jateng.
Agustina menyampaikan, budaya lebaran adalah budaya yang sangat indah di masyarakat Indonesia terutama di Kota Semarang. Ia ingin warganya yang berada di luar kota bisa mudik gratis kembali ke Semarang untuk berkumpul dengan keluarga.
“Dengan adanya bus, kami ingin warga kembali ke Semarang dalam keadaan yang selamat dan gratis. Kami tidak ingin warga naik motor lalu terjebak macet dan pingsan,” kata Agustina.
Dia menyebut, ayanan mudik dan balik gratis ini didanai Pemerintah Kota Semarang melalui APBD. Sehingga, bisa menekan biaya perjalanan pribadi warga yang kurang mampu.
Program Mudik Gratis ini untuk warga Kota Semarang berpenghasilan rendah yang bekerja di sektor informal diantaranya asisten rumah tangga, pedagang kaki lima, pedangan asongan, buruh pabrik, buruh bangunan, sopir angkutan umum, sopir bajaj, pengemudi ojek online, penyandang disabilitas, dan warga lainnya yang kurang mampu.
Selama perjalanan, para pemudik juga mendapat makan bagi yang tidak puasa. Sementara, yang puasa, disediakan makan untuk buka puasa dan sahur.
“Di tengah-tengahnya itu ada di beri juga makan. Kalau yang puasa juga pada saat buka puasa atau ketika melewati sahur itu pemerintah kota menyiapkan makan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Agustina menambagkan, program mudik gratis ini juga untuk mengurangi pemudik yang mengendarai sepeda motor. Sehingga, mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan.
“Kita pernah lihat pemudik sepeda motor luar biasa banyak kemacetab, tidak terpantau kesehatannya. Ini (mudik gratis) bentuk kepedulian kami,” ungkapnya. (ksm)