Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang menganggarkan program universal health coverage (UHC) pada anggaran perubahan 2022 hingga akhir tahun ini sebesar Rp123 Miliar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyampaikan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk 107 ribu warga Kota Semarang. Penerima bantuan program akan disinkronkan dengan data dari dinas sosial.
“Jadi kata-kata UHC itu ada yang dibiayai APBN, APBD, atau mandiri. Warga Semarang yang sudah memiliki asuransi kesehatan ini mencapai 98,87 persen. Yang dibiayai APBD itu ada 107 ribu orang,” papar Hakam.
Hakam menyebut, untuk presentse kepesertaan asuransi kesehatan di Kota Semarang mengalami penurunan dari semula 99,01 persen kini menjadi 98,87 persen. Ia menambahkan, penurunan terjadi karena data penduduk di Kota Semarang pada semester pertama 2022 naik dari 1,60 juta jiwa menjadi 1,66 juta jiwa.
Hakam menyampaikan, untuk persyaratan penerima UHC dibiayai dengan APBD Kota Semarang akan diperketat lagi. Pasalnya, baru saja ada temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan adanya penerima UHC yang sudah tidak tinggal di Kota Semarang.
Hakam menegaskan, untuk syarat penerima UHC wajib menyertakan KTP dan KK Kota Semarang. Saat ini persyaratan ditambah dengan surat pernyataan domisili.
“Jadi selama masih aktif di Semarang, ber-KTP Semarang, itulah yang dibayarkan oleh kami. Maka, kami tambah surat keterangan domisili,” tandasnya. (ksm)