Pemkot Semarang Segera Lakukan Rapid Test Corona 10 Ribu Warga

Semarang, UP Radio – Menghadapi isu penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya melakukan sejumlah langkah strategis penanggulangan.

Tak kurang dari anggaran sebesar Rp. 27 Miliar siap digelontorkan oleh instansi yang dipimpin oleh Wali Kota

Semarang, Hendrar Prihadi tersebut. Dana yang bersumber dari pergeseran APBD Pemerintah Kota Semarang serta dana tak terduga itu nantinya akan digunakan untuk membeli sejumlah peralatan medis, obat, vitamin, cairan antiseptik, disinfektan, pakaian pelindung diri, serta kapsul evakuasi untuk membawa masyarakat yang positif teridentifikasi virus Corona.

Advertisement

Tak hanya itu, dana tersebut juga nantinya akan digunakan untuk melakukan lebih dari 10 ribu Rapid Diagnostic Test (RDT) kepada masyarakat di Kota Semarang, terkhusus yang ada dalam kategori Orang Dalam Pantauan (ODP).

Adapun secara rinci sebanyak 2.480 Rapid Test dilakukan oleh RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, dan 7.920 Rapid Test dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. Kategori ODP sendiri ditetapkan bagi masyarakat yang dalam 14 hari belakangan bepergian ke luar kota maupun luar negeri, atau yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengungkapkan, dari total anggaran sekitar Rp. 27 Miliar, untuk Dinas Kesehatan Kota Semarang teralokasi sekitar 11 Miliar, dan sisanya dialokasikan guna keperluan RSUD KRMT Wongsonegoro.

“Penggunanaan anggaran tersebut khusus untuk penanggulangan COVID-19 di Kota Semarang, mulai dari pengadaan tablet klorin sebagai disinfektan, kapsul evakuasi, dacron swab, sampai RDT,” jelas Hakam.

“Rapid Diagnostic Test sendiri kalau dengan yang dilakukan di RSWN (RSUD) KRMT WONGSONEGORO) ada 10 ribu lebih,” pungkasnya.

Di sisi lain, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati menyebutkan jika Rapid Test merupakan langkah awal yang cepat untuk mengidentifikasi Corona. “Rapid Test ini akan kita lakukan dengan mengambil sample darah, kalau positif akan kita lakukan dengan swab tenggorokan, kemudian kita kirim ke lab di Jogja,” tutur Susi.

Susi mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melayani masyarakat yang berobat dengan baik meskipun ditengah mewabahnya virus corona.

“Tapi nanti kalau kita lakukan Rapid Test hasilnya negatif, di hari ke-7 sampai ke-10 akan kita test lagi, kalau tetap negatif berarti yang bersangkutan kita nyatakan negatif,” tambahnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement