Semarang, UP Radio – Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu terus menunjukkan komitmen dirinya bersama jajaran Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Terbaru, pihaknya meluncurkan dua inovasi baru yang diberi nama Simpang Lima atau Sinergitas dalam penanganan gawat darurat terpadu secara lintas sektor dan bersama masyarakat untuk mewujudkan Safe Community di Kota Semarang) dan Ravatars (Respon Cepat Layanan Vaksinasi Kota Semarang Terintegrasi) di Ruang Lokakrida, Gedung Balaikota Selasa (23/5/2023).
“Inovasi Simpang Lima akan berfokus pada penanganan kegawatdaruratan khususnya korban kecelakaan. Di mana per tahun, rata-rata meningkat 30 persen di Kota Semarang, dan 34 persen angka nasional, ” ujar perempuan yang akrab disapa mbak Ita ini.
Menurutnya, melalui Simpang Lima ini akan diberikan respon cepat dan tepat pada korban untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan.
“Sedangkan Ravatars ini merupakan kegiatan kolaboratif lintas sektor guna mencapai cakupan imunisasi yang tinggi merata. Tiga aspek utama dari Ravatars adalah edukasi, integrasi dan pemberdayaan baik dari layanan fasilitas kesehatan pemerintah, swasta, maupun kader kesehatan untuk memantau kelengkapan imunisasi bayi atau balita dengan harapan semua anak sampai usia sekolah mendapatkan imunisasi lengkap,” lanjutnya.
Walikota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut juga menegaskan jika inovasi untuk mewujudkan pelayanan publik ini bersifat berkelanjutan.
Sehingga dirinya berharap setiap inovasi dari Pemerintah Kota Semarang tidak hanya sekedar launching dan selesai, tetapi juga akan terus dikembangkan.
“Dan ini merupakan wujud pelayanan publik dan kami selalu melakukan inovasi-inovasi. Mungkin kami tidak sebanyak daerah lain dalam melakukan inovasi, tetapi kami betul-betul mengimplementasikannya sehingga tidak hanya launching dan selesai, tetapi ini menjadi sistem dan harus dikembangkan agar terus berkelanjutan,” tegasnya.
Kedua inovasi yang baru saja diluncurkan tersebut juga akan menggandeng stakeholder bidang kesehatan seperti PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Jawa Tengah, PT. Jasa Raharja dan PT. Taspen.
Dalam acara yang sama, Pemerintah Kota Semarang juga turut menandatangani Nota Kesepahaman dengan Ombudsman RI tentang peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan pemerintah Kota Semarang.
Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih pada kesempatan tersebut juga menyampaikan dua tujuan kehadirannya di Kota Semarang.
Dirinya juga mengapresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang atas kerjasama yang sudah terjalin. MOU (Memorandum of Understanding) kali ini merupakan upaya peningkatan dari kerjasama yang sudah lama terjalin tersebut.
“Jadi MOU ini kita lakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik agar mendapat respon lebih baik dan berkualitas. Yang kedua pencegahan maladmistrasi, bagaimana memenuhi standar pelayanan kepada masyarakat untuk lebih baik lagi. Kami juga sangat berterima kasih atas kerjasama yang baik dengan Pemerintah Kota Semarang, dan kami tingkatkan lewat MOU ini,” pungkasnya. (ksm)