Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendorong pelaku usaha terutama pelaku UMKM untuk memiliki sertifikasi halal agar pemilik usaha kuliner bisa naik kelas sekaligus mempromosikan makanan yang dijual dengan label sertifikasi halal.
Hal ini karena Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas muslim sehingga label sertifikasi halal sangat dibutuhkan.
Hal ini disampaikan Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu saat membuka kegiatan Gebyar Polder Tawang yang merupakan kegiatan yang diinisiasi Forum Wartawan Balaikota (Forwakot) Semarang bersama Pemkot dan beberapa stakeholder guna mengkampanyekan gerakan hidup sehat melalui kampanye mandatory halal.
Dalam acara tersebut, dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti lomba masak olahan makanan sehat seperti Soto Semarang yang ikuti 16 camat dan wartawan, olahan ikan untuk menu stunting oleh TP PKK dan Dinas Perikanan, dan lomba masak hasil urban farming oleh Dinas Pendidikan.
Selain itu juga ada lomba mancing, lomba menyanyi dangdut, lomba suporter, kampanye mandatory halal, fun run, hingga fesvitval vespa.
“Memang kegiatan ini kami jadikan satu bir ramai di Polder Tawang dan masuk jadi satu rangkaian hari jadi Semarang, ada juga rangkaian mandatory halal dimana acara ini mengajak ibu-ibu, camat dan lurah untuk gerakan hidup sehat,” kata Ita, sapaan akrabnya, Sabtu (18/3/2023).
Melalui kegiatan ini, lanjut Ita, diharapkan bisa menjadi cara untuk hidup sehat hingga bisa menangani stunting, pengentasan kemiskinan, pelaksanaan urban farming dari hulu hingga hilir. Sehingga diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi Kota Semarang.
“Kampanye ini disupport banyak pihak dan nantinya akan diimplementasikan ke masyarakat, misalnya dari ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, hingga penurunan angka stunting,” jelasnya.
Terkait dengan kampanye mandatory halal, Ita menyampaikan jika untuk mendapatkan settifikasi halal memang tidak mudah karena harus melewati proses yang cukup panjang.
“Pemkot akan mendorong pelaku usaha untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM agar bisa bersaing dan mendapatkan sertifikasi halal dan bisa naik kelas,” ungkapnya.
Melakukan gerakan hidup sehat, salah satunya bisa dilakukan dengan mengkonsumsi ikan. Bahkan ikan yang dikonsumsi tidak harus ikan yang mahal. Ikan seperti nila dan lele seperti yang dilombakan oada lomba mancing ini juga memiliki gizi serta manfaat yang banyak untuk kesehatan.
“Jadi bisa dibilang kedua ikan ini mudah dibudayakan, kita lakukan gerakan makan ikan agar anak-anak bisa bebas dari stunting dan tumbuh kembang mereka berjalan dengan baik,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Daop 4 Semarang, Wisnu Pramudyo mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Pemkot Semarang untuk bisa mengkampanyekan gerakan hidup sehat melalui kegiatan ini. Wisnu mengatakan jika kegiatan ini juga menjadi cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan, dimana ada berbagai acara yang menarik, salah satunya lomba masak untuk gaya hidup sehat dan pengentasan stunting. Harapan kami tentu Semarang bisa Semakin Hebat lagi,” ucap Wisnu. (ksm)