Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mengupayakan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) untuk membantu penanganan Covid-19.
Seiring dengan naiknya kasus Covid-19, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar juga kian bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menyampaikan, sudah ada sekitar 700 nakes yang terpapar sejak awal pandemi hingga sekarang.
Saat ini, rata-rata nakes yang terpapar di setiap puskesmas ada lima orang.
Tentu, hal itu berpengaruh terhadap penanganan pandemi di Kota Semarang.
“Jumlah yang terkonfirmasi tidak sebanding (dengan jumlah nakes). Misal, dalam satu kelurahan ada 100 atau 200 orang yang terpapar. Petugas puskesmas cuma 52, ada yang 65. Berkurang lima karena terpapar. Jadi, 3T (testing, tracing, treatment) tidak terlaksana secara sempurna,” papar Hakam, Selasa.
Belum lagi, lanjut dia, Pemerintah Kota Semarang tengah melakukan percepatan vaksinasi.
Tentu, membutuhkan banyak SDM, antara lain untuk pendaftaran, screening, vaksinasi, dan observasi.
Menurutnya, relawan tetap ada membantu nakes dalam upaya penanganan Covid-19. Namun demikian, mencari relawan juga tidak mudah. Pasalnya, kabupaten dan kota lain pun sama-sama membutuhkan.
Belum lama ini, pihaknya juga baru saja membuka rekrutmen tracer untuk membantu melakukan tracing masyarakat yang terpapar Covid-19 dan memberi vitamin kepada warga yang isolasi mandiri.
“Kemarin kami rekrut 100, tiba-tiba 50 orang mengundurkan diri, tidak kuat. Tapi, sekarang sudah terpenuhi. Mudah-mudahan bisa membantu kelurahan dan puskesmas yang angka kasusnya tinggi,” ucapnya.
Hakam menambahkan, Dinkes juga berkoordinasi dengan para relawan dari BPBD/BNPB. Mereka turut serta membantu masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Diharapkan, para relawan ini bisa membuat masyarakat tidak gelisah dan merasa tertangani meski melakukan isolasi di rumah.
“Sekarang bagaimana membuat masyatakat tidak gelisah, dapat obat. Kalau begitu orang pasti bahagia, bisa meningkatkan imun. Tapi, kalau marah-marah, emosi, akan menurunkan imun,” ujarnya. (ksm)