Pemkot Semarang Bakal Bangun Kantor Kelurahan Hijau

Semarang, UP Radio – Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang merencanakan pembangunan kantor Kelurahan Bulu Lor dengan mengusung konsep bangunan gedung hijau (BGH). Bangunan ini akan menjadi kantor pemerintahan yang pertama mengusung BGH di ibu kota Jawa Tengah.

Dalam membuat desain, Distaru menggandeng partisipasi mahasiswa melalui lomba desain kantor Kelurahan Bulu Lor dengan konsep BGH.

Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah menyampaikan, sengaja melibatkan mahasiswa dalam membuat desain kantor Kelurahan Bulu Lor. Pihaknya ingin menanamkan kepada generasi muda bahwa konsep pembangunan saat ini harus berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

Advertisement

“Kemarin kami diskusi, kami setuju mahasiswa, bukan arsitek (yang ikut lomba). Mahasiswa aristektur supaya jiwanya tertata. Kalau mendesian, konsep bangunan gedung hijau jangan ditinggalkan,” jelas Irwansyah usai penjurian, di Hotel Aruss, Selasa, 8 Oktober 2024.

Tujuh besar dari ratusan peserta yang mendaftar dari berbagai kota di Indonesia telah memaparkan desain Kelurahan Bulu Lor dengan konsep BGH. Distaru memilih satu yang nantinya akan direalisasikan.

Menurutnya, rencana pembangunan Kantor Kelurahan Bulu Lor dengan konsep BGH ini merupakan langkah awal mengajak seluruh stakeholder turut menerapkan BGH dalam setiap pembangunan.

“Diawali dengan Kantor Kelurahan Bulu Lor. Dari hasil desain ini, kami anggarkan 2025, kami buat DED (detail enginering desain), 2026 bisa dibangun,” jelasnya.

Menurutnya, pembangunan Kantor Kelurahan Bulu Lor ini sebagai momentum menerapkan konsep BGH. Dari sisi lokasi, kantor kelurahan ini berada di pusat kota berdampingan dengan fasilitas umum antara lain SD dan lapangan. Lingkungan disana juga padat. Sehingga, dinilai sangat diperlukan konsep BGH.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kementerian agar hasil bangunan ini nantinya bisa diusulkan dalam penghargaan se-Asia.

“Yang perlu dicermati bahwa bangunan gedung hijau penting, jadi mindset kita bersama. Pemerintah, stakeholder, para pengusaha, untuk membangun sudah menggunakan konsep gedung hijau,” paparnya.

Lebih lanjut, Irwansyah mengatakan, rencana berikutnya akan mengusulkan untuk penerapan BGH di 16 kantor kecamatan. Saat ini, 16 kantor kecamatan sudah dibangun baru. Dirinya ingin gedung kecamatan bisa menerapkan konsep BGH.

“Ini kan 16 kecamatan sudah dibangun baru. Nanti kami nilai, kami supervisi, ada anggaran untuk bisa menerapkan gedung hijau. Setelah berjalan, kami menilai siapa yang paling berhasil. Ini untuk memotivasi,” jelasnya.

Irwansyah menjelaskan, sesuai program Suistainable Development Goals (SDGs), isu internasional perubahan iklim, pemanasan global harus diatasi

Dari penelitian, sekitar 36 persen, pemanasan global perubahan iklim di dunia diakibatkan bamgunan.

“Bangunan itu penyumbang 36 persen karbon. Bangunan yang terbanyak adalah bangunan rumah tinggal. Disitu, sebenarnya awal pemerintah kota Semarang menginisiasi yuk sama-sama kita sudah waktunya. Masalah ini perlu diperhatikan” paparnya.

Dia menyebut, desain arsitektur dalam konsep BGH ada kaidah yang harus diterapkan, antara lain bangunan harus sehat, tata ruang harus baik, sirkulasi udara, pencahayaan, dan bangunan hemat energi.

“Ke depan, mungkin dengan solar panel, bukaan jendela, sirkulasi udara, itu harus diatur. Sehingga, hemat energi mengurangi penggunaan elektrikal,” sebutnya

Dengan konsep itu, sambung dia, bangunan itu akan sehat. Jika semua sudah hemat energi, perwaatan bangunan akan lebih murah. Hal terpenting, tujuan paling besar yakni pembangunan berkelanjutan. (ksm)

Advertisement