Pemkot Launching Aplikasi Sidaksos untuk Atasi Kemiskinan

Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melaunching Sistem Informasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (Sidaksos) dalam rangka mengatasi masalah kemiskinan di Kota Semarang.

Hal ini dilakukan sebagai upaya konkrit mengentaskan kemiskinan secara riil dan tepat sasaran di Kota Semarang. Dengan adanya Sidaksos ini Pemkot membangun pusat infomasi terpadu yang akan mengintegrasikan data-data kemiskinan yang ada di Kota Semarang berikut serta langkah penanganannya.

Wali Kota Hendrar Prihadi secara langsung meresmikan aplikasi Sistem Informasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (SIDAKSOS), Senin di ruang Lokakrida lantai 8, Balaikota Semarang.

Advertisement

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam peluncuran sistem tersebut mengatakan, dengan Sidaksos semua warga miskin yang ada di Kota Semarang akan terdata dengan baik dalam satu big data yang valid.

“Dengan Sidaksos ini, kita melalui Dinas Sosial akan memiliki data siapa-siapa warga Kota Semarang yang masuk kategori miskin, tidak hanya kategori miskin tapi namanya siapa, usia berapa, kemudian masuk dalam kelompok seperti apa,  kemudian problem solvingnya seperti apa,” ujar Hendi.

Sehingga lanjut Hendi, penurunan angka kemiskinan yang mencapai 25 ribu orang itu akan kelihatan siapa saja dan kenapa bisa dientaskan.

“Untuk itu saya memberikan apresiasi dan selamat untuk kawan-kawan Dinas Sosial atas upaya pengentasan kemiskinan melalui aplikasi Sidaksos ini,” tambahnya.

Dengan Sidaksos ini lanjut Hendi, angka kemiskinan di Kota Semarang akan menggunakan data, bukan asumsi-asumsi lagi.

“Kerja harus menggunakan data,  sehingga akan dengan cepat melakukan pergerakan dalam menyelesaikannya,” tandasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthohar mengatakan, adanya Sidaksos ini sesuai dengan Undang-undang No.13 tahun 2011 tentang penanganan warga miskin.

“Ini nanti akan jadi satu-satunya data valid untuk membantu masyarakat miskin yang ada di Kota Semarang, sekaligus jadi bahan monitoring kami. Apalagi kami ada data berkala setahun dua kali yaitu di bulan Juli dan Desember,” katanya.

Muthohar menambahkan, tindaklanjut penanganan kemiskinanan ini nantinya dari setiap OPD akan mensinkronkan program-programnya sesuai dengan big data yang ada di Sidaksos sehingga penerapannya akan tepat sasaran.

“Data itu nanti akan secara detil mencatat warga miskin, difabel, kebutuhannya, masalahnya apa. Dan dari OPD pada saat menerapkan programnya akan terlebih dahulu melihat Sidaksos ini, sesuai nggak dengan program kerjanya, sehingga akan tepat sasaran,” katanya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement