Pemkot Komitmen Dukung Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan melalui ekosisitem pengelolaan sampah yang baik.

Hal tersebut ditekankan oleh pria yang akrab disapa Hendi itu saat menghadiri kegiatan The Rising Tide di Dermaga 2 Tanjung Mas, Kamis (4/8). Dirinya pun mengapresiasi berbagai pihak yang telah memberikan perhatian tinggi dalam mendorong terwujudnya keberlanjutan lingkungan melalui berbagai cara.

Salah satu yang mendapat pujian orang nomor satu di kota Semarang tersebut adalah Pangkalan TNI Angkatan Laut Semarang melalui penyelenggaraan The Rising Tide, dimana kegiatan tersebut merupakan gerakan lingkungan yang berfokus untuk mendorong aksi kerja sama berbagai pihak, dalam menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Advertisement

Tak tanggung – tanggung, Hendi bahwa menyebutkan bahwa The Rising Tide merupakan inisiasi yang luar biasa. “Saya rasa ini adalah inisiasi naik yang harus didukung oleh seluruh pihak. Sangat luar biasa semangat yang dibawa melalui The Rising Tide, agar kemudian seluruh masyarakat di bangsa kita ini semakin menyadari bahwa problem sampah ini harus dikelola dengan baik,” pungkasnya.

Untuk itu Hendi berharap kegiatan The Rising Tide dapat diketahui oleh masyarakat secara luas, untuk meingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah, agar kemudian tidak ada lagi sampah yang berceceran, tetapi justru dimanfaatkan untuk diubah menjadi barang-barang yang lebih berguna.

Untuk itu dirinya berpesan supaya minimal bisa mengurangi penggunaan barang-barang yang mempunyai potensi sampah. “Nah kemudian gerakan-gerakan ini bisa terus kita lakukan ke depannya. Supaya target pemerintah pusat tahun 2025 sampah bisa terkelola dengan baik di Indonesia,” tegas Hendi.

Dirinya kemudian menjelaskan terkait pengelolaan sampah di Kota Semarang yang bertempat di TPA Jatibarang. “Kami punya TPA Jatibarang dengan luas 65 hektar, di situ ada komposting, ada penutupan geo membran menjadi gas metan serta di TPA Jatibarang dilaksanakan survei sehat,” ujar Hendi.

Pengolahan sampah menjadi kompos di TPA Jatibarang memproduksi 300-400 kubik per hari. Serta pengolahan Sampah Menjadi Listrik (PSEL) dengan sistem landfill gas (penutupan 9 hektare sampah dengan geomembran) yang menghasilkan listrik 0,8 megawatt, selain itu juga adanya penyiapan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) juga akan terus dikelola.

“Kapasitas sampah per tahun di Kota Semarang yaitu sebanyak 1.200 ton per hari. Sedangkan sampah yang sudah dikelola sebanyak 97% dari jumlah sampah yang ada,” imbuh Hendi.

Sementara itu salah seorang peserta The Rising Tide menyampaikan harapannya kepada Wali kota Semarang agar ke depan dapat memfasilitasi kegiatan serupa. “Semoga bisa memberikan fasilitas terkait regulasi lokal agar kita bisa meneruskan kegiatan ini lebih lanjut dalam hal komitmen nyata,” ungkapnya.

Adapun kampanye lingkungan The Rising Tide sendiri dimulai dari Denpasar Bali dan berakhir di Monas Jakarta selama 30 hari dimulai pada 18 Juli 2022 hingga 17 Agustus 2022 tepat di HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Nantinya peserta akan bersepeda sejauh 135 kilometer, berenang 5 kilometer, dan berlari kurang lebih 1.153 kilometer. Untuk acara di Pelabuhan Tanjung Emas akan dilakasanakan bazar UMKM, open ship, live music, dan talk show. (ksm)

Advertisement