Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan bahwa bantuan sosial yang digulirkan di kotanya pada masa pandemi COVID-19, tak hanya sebatas paket sembako.
Dirinya menerangkan, bahwa selain paket sembako dan uang tunai, banyak instrumen bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang, yaitu melalui kebijakan retribusi PKL gratis, diskon 50% retribusi pasar rakyat, diskon 20% tarif pelanggan PDAM untuk semua golongan, dan seterusnya.
Termasuk kebijakan menggratiskan rusunawa yang sudah diberlakukan pada bulan April, Mei, Juni tahun 2020, bagi warga yang menempati rusunawa di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Semarang.
Saat berada di Rusunawa Sawah Besar, Selasa (14/7), Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun menekankan, Pemerintah memiliki komitmen besar untuk membantu warga di masa pandemi COVID-19 saat ini.
“Disini adalah Rusunawa yang baik, ruang pertemuannya ber-AC, belum pernah ada ruang di rusun yang pakai AC. Kemudian kamarnya juga besar – besar, dan Alhamdulillah sudah ada furniturenya. Dan yang luar biasa, dari mulai masuk sampai hari ini, warganya belum pernah membayar. Belum kan ? Belum pernah bayar kan ?,” ujar Hendi kepada salah satu warga, yang langsung diamini.
Untuk itu, Wali Kota Semarang tersebut pun menegaskan jika bahwa bantuan sosial yang diberikan Pemerintah Kota Semarang tidak hanya berupa paket sembako saja.
Karena pembebasan biaya rusunawa di Sawah Besar, Kota Semarang yang berkisar antara Rp 170.000,- sampai Rp 250.000,- per bulan adalah termasuk bantuan sosial yang diberikan di Kota Semarang.
“Katakanlah biaya rusunawa rata – rata dua ratus ribu rupiah misalnya, berarti setiap bulan warga mendapatkan dua ratus ribu rupiah setiap bulan, karena digratiskan biaya rusunawa,” jelas Hendi.
Untuk itu, lanjutnya, sedulur – sedulur yang ada di rusunawa ini merupakan warga yang mendapatkan perhatian besar dari Pemerintah Kota Semarang.
Di sisi lain, meskipun tak dibebankan biaya rusunawa, Hendi berharap warga rusunawa Sawah Besar dapat tetap memiliki kepedulian dalam merawat lingkungan yang ditempati saat ini.
“Nanti jika rejekinya banyak, bapak ibu harapannya dapat segera pindah dan mendapatkan rumah tinggal yang lebih baik. Namun dalam prosesnya harus disyukuri dan dinikmati, jangan sampai tempat tinggalnya kotor, karena menjaga kebersihan adalah bagian dari rasa syukur, Insya Allah Pemerintah Kota Semarang akan selalu meberikan dukunga,” pungkasnya.
Hendi juga mengingatkan warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan. “Jangan lupa juga menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan seterunsya, karena itu juga wajib dilakukan saat ini,” tandas Hendi. (ksm)