Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang memiliki strategi baru dalam rangka mempercepat upaya vaksinasi agar terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengevakuasi vaksinasi di 37 puskesmas. Menurutnya, vaksinasi di puskesmas masih sangat kecil.
Maka dari itu, pihaknya akan memulai strategi baru untuk mempercepat vaksinasi dengan masuk ke kelurahan secara bergiliran.
Kelurahan yang paling banyak kasus Covid-19 akan disasar untuk percepatan vaksinasi.
Kami memulai di Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudakpayung, dan Banyumanik. Itu kelurahan di Banyumanik yang angka penderitanya cukup tinggi. Kami habiskan selama satu-dua minggu bagi warga sekitar untuk percepatan vaksin di aula kelurahan,” papar Hendi, sapaan akrabnya, Kamis (22/7/2021).
Pemkot akan mencoba vaksinasi di aula kelurahan dengan kapasitas 500 orang dalam sehari atau 100 orang yang mendapatkan layanan vaksinasi dalam satu jam.
Jika hal itu memungkinkan, tempat memadai, dan tidak menimbulkan kerumunan, pihaknya akan menambah sasaran. Sebaliknya, Pemkot akan mengurangi sasaran jika kapasitas tidak memungkinkan.
Setelah wilayah Banyumanik, lanjut Hendi, Pemerintah Kota Semarang akan menyasar wilayah Pedurungan. Ada beberapa kelurahan yang masuk daftar tertinggi penyebaran Covid-19 yaitu Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, Muktiharjo Kidul, dan Palebon. Upaya ini akan berjalan secara terus-menerus hingga seluruh kelurahan terjamah vaksinasi.
Dia memastikan stok vaksin masih tersedia. Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk upaya tersebut.
“Vaksinnya bekerja sama dengan TNI dan Polri lewat teman-teman Polrestabes dan Kodim. Mereka sangat perhatian memberi vaksin untuk warga Kota Semarang,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menambahkan, beberapa strategi yang dilakukan akan semakin menambah sasaran vaksinasi.
Capaian vaksinasi sudah berada pada posisi 50,4 persen atau 661.900 sasaran untuk suntikan pertama. Adapun suntikan kedua sudah mencapai hampir 300 ribu sasaran.
“Kami melaksanakan door to door ke setiap RW. sebetulnya door to door ini dibantu oleh masyarakat setempat. Kader PKK, FKK karang taruna, posyandu, dan para nakes di wilayah setempat,” ucapnya.
Di samping itu, sentra vaksinasi juga terus berjalan. Hakam menyebutkan ada 11 sentra vaksinasi di ibu kota Jawa Tengah.
Terbaru, Pemkot bekerja sama untuk membuka sentra vaksinasi di Unuversitas Negeri Semarang dan Universitas Wahid Hasyim.
“Hari ini sudah saya sampaikan kepada teman-teman di Undip dan USM supaya secepatnya kami lakukan vaksinasi. Prinsipnya, tidak perlu banyak-banyak sasaran yang penting tetap physical distancing,” terangnya.
Menurut Hakam, sentra vaksinasi diperuntukkan bagi masyarakat yang gedget minded. Artinya, mereka mudah untuk melakukan pendaftaran secara online dan mudah dalam hal aksesibilitas. Bagi masyarakat yang sulit menjangkau sentra vaksinasi, pihaknya melakukan jemput bola ke kelurahan. (ksm)