Pemkot Aktifkan Pompa Sungai Sringin dan Tenggang Atasi Genangan

Semarang, UP Radio- Tiga pompa air di Sungai Sringin akan diaktifkan untuk mengurangi genangan air di wilayah Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Sebelumnya tidak ada satupun pompa air di rumah pompa Sringin yang aktif saat rob dan banjir menyusul hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kota ini.

“Untuk Kali Sringin hari ini ada tiga pompa yang aktif dengan kapasitas satu pompa 2.000 kubik perdetik,” tegas Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai melakukan tinjauan di rumah pompa Sringin dan Tenggang, Kawasan Genuk, Kota Semarang.

Advertisement

Selanjutnya dua hari ke depan empat pompa di Sringin juga akan diaktifkan. Pompa-pompa di rumah pompa Sungai Sringin yang diaktifkan diharapkan dapat mengurangi debit genangan di wilayah Genuk dan sekitarnya. “Di wilayah Genuk memang masih ada beberapa titik yang menggenang,” ujar perempuan yang akrab disapa Ita ini.  

Meski hanya dengan tiga pompa yang aktif, Ita menyatakan sudah mampu mengurangi genangan air di wilayah Genuk. Air sudah mulai surut.

“Kami berharap ketika rumah pompa di Sringin sudah rampung pengerjaannya yang ditarget pada akhir Desember ini dapat mengihindariakn wilayah Genuk dan sekitarnya dari genangan. Sementara itu, untuk di Sungai Tenggang baru dua pompa siap dioperasikan. Kalau pompanya sudah siap, namun memang dari segi konstruksinya (keseluruhan) belum siap 100 persen,” tegas Ita.

Untuk itu, Ita menyampaikan pihak Pemkot Semarang meminta kepada BBWS Pemali Juana selaku leading sektor proyek pembangunan rumah pompa Sungai Tenggang untuk mempercepat proses penyelesaian.

Supaya di 20 Desember ini tiga pompa di Tenggang sudah bisa jalan dan di 25 Desember total 6 pompa di Tenggang sudah efektif semuanya. Aktifnya enam pompa di Sungai Tenggang nantinya akan dapat mengurangi genangan air diwilayah Gayamsari, Genuk, dan wilayah Semarang Timur lainnya apabila debit hujan tinggi.

Ita menambahkan, persoalan lain yang saat ini juga menjadi fokus Pemkot Semarang yaitu penanganan sampah. Seperti diketahui, membludaknya air di Banjir Kanal Timur (BKT) beberapa waktu lalu disebabkan sumbatan dari tumpukan sampah.

“Kita sudah meminta kepada seluruh camat, lurah untuk memberdayakan masyarakat karena selain masalah volume air yang tinggi, tetapi juga ada permasahan sampah. Sebanyak 250 meter kubik sampah yang berhasil diangkat dari bawah Jembatan Kaligawe menyisakan persoalan lain dalam penanganan banjir. Karenannya kami mengintruksikan kepada camat dan lurah tidak hanya membersihkan rumput tetapi saluran sedimen juga dibersihkan,” pungkas Ita. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement