Semarang, UP Radio – Setelah sukses membanguan sport center berupa lima lapangan futsal berumput sintetis, dua lapangan voly dan satu lapangan basket, tahun ini Pemerintah Kota Semarang akan melakukan pemugaran Stadion Citarum yakni mengganti rumput biasa menjadi rumput sintetis.
Sekretaris Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang M Irwansyah mengatakan, pembangunan lapangan citarum akan dilakukan dalam waktu dekat ini, dimana saat ini progres sudah memasuki tahap finalisasi Detail Engineering Design (DED).
“Saat ini finalisasi DED termasuk perlengkapan buat lelang, minggu depan masuk proses lelang,” Katanya.
Lebih lanjut, Irwansyah mengungkapkan anggaran yang disiapkan untuk pembangunan Stadion Citarum sebesar Rp 17 miliar, dengan pembangunan utama yakni perbaikan drainase, dan pemasangan rumput sintetis.
“Jadi yang utama kami kerjakan terlebih dahulu itu drainasenya, kemudian jika selesai akan dilakukan pemasangan rumput sintetis,” ungkapnya.
Pemilihan rumput sintetis sendiri tidak main-main, Irwansyah mengungkapkan, untuk rumput menggunakan merk Polytan yang berasal dari Jerman.
“Rumput standar Fifa, jadi sangat nyaman untuk para atlet saat menggunakannya nanti,” katanya.
Ditanya alasan menggunakan rumput sintetis di Stadion Citarum, Irwansyah menjelaskan, secara teknis lokasi di Stadion Citarum rumput alami tidak bisa tumbuh subur dan hijau. Hal ini dikarenakan kondisi air tanah yang memiliki kandungan garam tinggi.
“Kajian awal kenapa kok diganti dengan rumput sintetis, secara teknis lapangan citarum rumput tidak pernah hijau. Kondisi air tanah disana sudah cukup tinggi dan mengandung garam sehingga tidak bisa tumbuh rumput,” paparnya.
Pembangunan Stadion Citarum dengan menggunakan rumput sintetis sendiri, Lanjut Irwansyah, salah satu semangat dari Walikota Semarang untuk membangunan fasilitas sport center yang memiliki standar internasional.
“Sudah menjadi kebutuhan Kota Semarang, memiliki fasilitas olehraga standar internasional. Ini juga merupakan langkah awal untuk membentuk para atlet handal di Kota Semarang. Sehingga nantinya atlet dapat terbiasa menggunakan rumput sintetis,” ungkapnya.
Spesifikasi rumput sendiri dirancang untuk ruang terbuka (Out Door) sehingga tidak perlu khawatir akan rusa jika terkena hijan atau cuaca panas.
“Untuk peserta lelang juga kita pilih yang memiliki spesifikasi khusus dalam hal pembangunan stadion, sudah berpengalaman, dan punya referensi soal rumput sintetis, sehingga hasil dari penkerjaanya akan maksimal,” katanya.
Irwansyah menargetkan, pemugaran Stadion Citarum sendiri akan selesai pada akhir tahun 2019, dimana awal tahun 2020 stadion tersebut dapat digunakan atau dioperasikan.
“Lama pengerjaanya kurang lebih 8 bulan, sehingga diharapkan akhir tahun selesai, dan awal tahun sudah bisa digunakan,” imbuhnya. (ksm)