Blora, UP Radio – Untuk menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Blora meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), di pendapa Bupati Blora (9/8).
Bupati Blora Arief Rohman berharap, melalui program Dashat, seluruh kader PKK, KB, Posyandu, dan bidan desa, dapat mengajak masyarakat untuk menyajikan makanan sehat dan bergizi tinggi. Khususnya, untuk ibu hamil, bayi, dan ibu menyusui, agar angka stunting bisa menurun.
Disampaikan, angka stunting di Kabupaten Blora saat ini masih 21,5 persen. Dengan program tersebut, diharapkan dapat turun menjadi 14 persen di akhir 2024.
“Makanan hasil olahan ini nantinya bisa diberikan kepada bayi atau ibu hamil, ibu menyusui, saat mengikuti posyandu. Atau dimasak masing-masing di rumah,” jelas bupati.
Sebagai informasi, dalam peluncuran program Dashat tersebut, juga digelar lomba menu sehat cegah stunting berbahan dasar lokal, yang diikuti 16 TP PKK tingkat kecamatan se-Kabupaten Blora.
Sebelum peluncuran, bupati menyempatkan diri keliling mencicipi aneka makanan olahan yang dilombakan. Dia juga ikut mencicipi makanan yang dibuat ibu-ibu PKK desa dari masing-masing kecamatan. Ada yang manyajikan olahan berbahan dasar daun kelor, ikan jendhil, labu, ikan patin, telur, ayam, aneka sayur, hingga berbagai sumber protein baik hewani maupun nabati.
Usai peluncuran, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati langsung melanjutkan kegiatan dengan Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Blora. Wabup menyampaikan, pihaknya ingin segera membentuk struktur TPPS hingga tingkat kecamatan dan desa.
“Target kita bisa terbentuk TPPS di seluruh kecamatan, bahkan hingga desa dan kelurahan. Mari kita susun tupoksinya masing-masing, agar bisa sinergi antara TPPS kabupaten, kecamatan, dan desa. Kita ingin penanganan stunting ini menjadi perhatian kita bersama, dalam rangka membangun SDM Blora yang sehat dan unggul,” ungkap wabup. (hms)