Pembangunan Pasar Johar dan Alun-alun Semarang Masuk Finishing

Semarang, UP Radio – Pembangunan Pasar Johar Herritage dan Alun-Alun Semarang saat ini telah memasuki tahap finishing. Hal ini disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menargetkan pembangunan pasar yang terbakar pada 2015 lalu bisa rampung akhir 2019 ini. Begitu juga dengan pembangunan alun-alun yang berada di sebelah pasar tersebut.

Pada 2020 nanti, diharapkan sebagian pedagang bisa menempati Pasar Johar Herritage. Sedangkan, basement alun-alun rencananya juga akan digunakan oleh para pedagang yang semula menempati Pasar Yaik.

Advertisement

“Kenapa sebagian? Kami harus hitung benar terutama kapasitas. Dulu pedagang banyak, tiba-tiba muncul hitungan 8.000 pedagang, 7.000 pedagang, 5.000 pedagang. Sekarang harus ditata yang benar sesuai kapasitas supaya pedagangnya nyaman,” papar Hendi, sapaan akrabnya, Senin (21/10/2019).

Hendi menjelaskan, pasar itu merupakan bekas lokasi kebakaran. Pembangunan yang dilakukan saat ini bukan merobohkan kemudian membangun gedung baru, melainkan hanya merevitalisasi sesuai estetika cagar budaya supaya bangunan tersebut kembali berdiri kokoh. Sehingga, kekuatan bangunan tidak maksimal seperti sebelum terjadi kebakaran.

“Nanti akan dihitung tim ahli. Dari yang tadinya 100 persen, berapa sih sebenarnya kekuatan di lantai dua. Kami tidak ingin semua masuk tiba-tiba bangunan tidak kuat karena bekas kebakaran,” paparnya.

Mengantisipasi pedagang yang tidak dapat masuk ke pasar tersebut, Hendi akan membuat cluster-cluster. Pihaknya akan melihat seberapa banyak pedagang yang tidak dapat tertampung. Jika masih banyak dan diperlukan tempat kain, pihaknya akan membuat pasar baru. Adapun lokasi pasar akan akan dibahas lebih lanjut.

Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah menuturkan, pembangunan Johar Herritage saat ini dalam tahap finishing atau penyelesaian. Adapun pekerjaan yang dilakukan yakni berkaitan dengan mechanical electrical, berupa pengetesan dan perapihan saluran listrik.

Selain itu, kajian muatan pasar dan pengelolaan bangunan juga tengah dilakukan oleh tim ahli. Hasil kajian tersebut akan dibuat buku manual pemakaian dan pengelolaan bangunan cagar budaya.

“Akan dibuat buku dan diberikan kepada pedagang dan pengelola. Nanti dalam buku itu dimuatkan tata cara menggunakan gedung tersebut secara benar agar mereka juga ikut merawat dan melestarikan,” papar Irwansyah.

Sementara, terkait pembangunan alun-alun, lanjut Irwansyah, juga dalam tahap penyelesaian. Dia berharap, akhir tahun ini bisa rampung 100 persen sehingga awal 2020 sudah dapat dimanfaatkan.

“Alun-alun tinggal finishing bangunan, tanam rumput, dan penataan ruang luar. Basement sudah jadi tapi belum 100 persen, masih perapihan. Kami kerjakan pararel, yakni sembari merapikan di dalam, yang diatas juga dikerjakan,” imbuhnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement