Semarang, UP Radio – Dukungan terhadap pemerintah dalam menangani wabah covid-19 tidak hanya datang dari pelaku usaha. Sejumlah siswa SMK di Jateng bahu membahu membuat alat pelindung diri (APD) dan masker sembari belajar di rumah.
Hasilnya cukup membanggakan. Sebanyak 2.500 APD dan 2.150 masker dihasilkan oleh anak-anak itu. APD dan masker buatan siswa SMK itu kemudian diserahkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk didistribusikan kepada masyarakat di Jateng.
Bantuan itu diserahkan oleh Ketua MKKS Jateng, Samiran dan diterima langsung oleh Ganjar di Wisma Perdamaian, Rabu (8/4). Selain dari MKKS, dalam waktu bersamaan Ganjar juga menerima bantuan berupa tandon air bersih dari PT MPOIN dan 15.000 liter alkohol 70 % dari PT Indo Acidatama.
“APD dan masker ini karya anak-anak SMK di Jateng yang menambil jurusan tata busana. Kami berkoordinasi dan menggerakkan mereka untuk ikut membantu penanganan wabah covid-19 ini,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jateng, Samiran.
Samiran mengatakan, anggaran yang digunakan untuk pembuatan APD dan masker itu berasal dari dana tanggap bencana MKKS sebesar Rp 70 juta. Pihaknya akan terus melakukan produksi ini untuk pemenuhan kebutuhan Jawa Tengah.
“Selain itu, setelah Jateng terpenuhi kami berinisiatif untuk membantu daerah lain. Sebab, sudah banyak daerah seperti Kalimantan, Palembang, Jakarta yang meminta bantuan APD dan masker dari kami,” imbuhnya.
Ganjar Pranowo mengatakan sangat bangga dengan kepedulian para pelajar SMK di Jateng. Mereka yang jurusan tata busana dan sudah bisa menjahit, tergerak untuk membantu memproduksi alat yang memang sangat dibutuhkan saat ini.
“Ini bagus, mereka bisa melakukan praktek sekaligus berkontribusi dalam membantu pemerintah. Saya lihat hasilnya juga sudah bagus, tinggal ditingkatkan baik kualitas dan kuantitasnya,” kata Ganjar.
Ganjar mendorong agar momen belajar di rumah ini benar-benar dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal positif. Ia juga mendorong, siswa SMK yang ada di rumah dapat dibimbing untuk berjualan dan menjadi pengusaha masker atau APD dengan memanfaatkan peluang ini.
“Silakan dijual, jadi bisa mengasah keterampilan sekaligus berwiraswasta,” tambahnya.
Ganjar juga sangat sepakat apabila kebutuhan APD dan masker di Jateng telah terpenuhi, maka produk anak-anak SMK di Jateng ini dapat dikirim untuk membantu provinsi lain.
“Saya trenyuh saat tadi para guru mengusulkan untuk membantu daerah lain. Kalau kita (Jateng) sudah cukup, silakan, baik juga karya ini dikirim ke provinsi lain. Kalau ini bisa, maka bukan persoalan berapa jumlahnya, melainkan ini nilai-nilai kemanusiaan yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita sebagai karakter bangsa,” tutupnya. (hum)