Semarang, UP Radio – Sebanyak 120 pedagang korban kebakaran Pasar Johar Relokasi di lahan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) telah menerima bantuan permodalan sebesar Rp4 juta/pedagang dari Pemkot Semarang. Sementara 273 pedagang lainnya belum menerima karena belum melakukan pengurusan persyaratan yang dibutuhkan untuk pencairan bantuan permodalan tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nur Kholis, menyampaikan, persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pedagang korban kebakaran yaitu menyerahkan foto kopi KTP, ijin dasaran, dan nomor rekening Bank Jateng.
Pihaknya mengimbau agar para pedagang yang belum menerima bantuan permodalan tersebut, untuk segera melakukan pengurusannya. Biasanya, kata Nur Kholis, persyaratan-persyaratan dari pedagang tersebut akan ditampung di Dinas Perdagangan terlebih dulu.
”Untuk selanjutnya, kalau persyaratan dari pedagang sudah komplit dan benar yang dipastikan dengan pengecekan, maka akan disampaikan kepada Bank Jateng. Proses pencairannya langsung dari sana,” ujar dia.
Ditambahkannya, total anggaran yang digelontorkan keseluruhan untuk bantuan permodalan tersebut mencapai Rp1,5 miliar lebih, dengan jumlah total ada 393 pedagang yang menjadi korban kebakaran.
Sementara itu, pembangunan lapak pengganti sementara bagi pedagang korban kebakaran Pasar Johar Relokasi dalam proses penyelesaian. Lokasinya berada di seputaran Pasar Kanjengan, berjumlah 130 lapak. Nur Kholis berharap, pembangunan lapak pengganti sementara tersebut dapat selesai pada akhir Februari 2022.
”Kami perkirakan dalam beberapa hari mendatang akan dapat segera selesai pembangunan lapak pengganti sementara tersebut. Kemudian, pekan depan agar dapat dilakukan penataan 130 pedagang itu di sana. Kami juga akan melakukan zonasi sesuai dengan jenis dagangan,” papar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan, mungkin fasilitas permodalan gratis sebesar Rp4 juta/ pedagang tidak banyak> Namun, ungkap Hendi, sapaan Wali Kota Semarang, ini suatu bentuk kepedulian dan cinta Pemkot Semarang kepada teman-teman pedagang sebagai modal awal untuk memulai kembali usahanya.
Adapun dari jumlah 130 pedagang yang mendapatkan lapak pengganti sementara di seputar Pasar Kanjengan, tambah dia, merupakan kelompok dasaran terbuka (DT) yang belum memiliki lapak di Kompleks Pasar Johar.
”Ini dikarenakan lokasi yang direncanakan sebagai tempat dagang baru mereka di Shopping Center Johar (SCJ), masih dalam proses untuk pembangunan,” ujar Hendi.
Selanjutnya, Pemkot juga sudah menggandeng dua bank yakni Bank Jateng dan BNI 46 yang siap membantu menambah permodalan pedagang. Kedua bank tersebut sudah memberikan penawaran fasilitas kredit kemitraan dengan model skema yang ringan kepada para pedagang.
”Kita juga gandeng perbankan untuk memberikan skema kredit yang ringan. Harapannya agar pedagang bisa bangkit dan mulai berjualan,” ujar dia. (ksm)