Semarang, UP Radio – Permasalahan Ketersediaan Air Bersih bagi masyarakat akhir akhir ini banyak dikeluhkan masyarakat di sejumlah wilayah yang sejak beberapa waktu lalu harus diantisipasi PDAM Tirta Moedal kota Semarang.
“Saat ini kebutuhan pasokan air PDAM khusus diwilayah Timur mencapai 1.200 liter air per detik namun pasokan air hanya mampu direalisasikan sebesar 600 liter perdetik dan PDAM harus menambah pasokan air dari wilayah lain,” ungkap Kepala Bagian produksi II PDAM Tirta Moedal Semarang Gunawan Wibisana dalam acara Talkshow Interaktif bersama DPRD Kota Semarang, di Kantor PDAM Tirta Moedal Semarang (14/5)
Menurut Gunawan, minimnya Pasokan Air tersebut telah diantasipasi PDAM dengan mengirimkan bantuan air Tangki di berbagai wilayah serta menambah pasokan air dari wilayah lain, meski diakui secara kuantitas pasokan air tersebut tidak mencukupi.
Menyikapi hal tersebut Wakil ketua DPRD Kota Semarang Djoko Santoso menilai hal tersebut bukanlah solusi yang terbaik untuk menyelesaikan krisis air wilayah Timur kota Semarang.
“Saat ini masih awal musim Kemarau, masih ada pertengahan dan akhir musim kemarau, jika diawal tidak diantisipasi dengan baik maka hal ini akan semakin menyulitkan bagi masyarakat,” tegas Djoko.
Menurut Djoko 50 ribu pelanggan PDAM Tirta Moedal di wilayah Timur kota Semarang jika tidak segera diantisipasi akan mengalami kesulitan air bersih akan semakin lama. Jangan sampai PDAM hanya berasalan menunggu selesainya perbaikan saluran PLTA Kedungombo tanpa ada solusi cepat untuk menyelesaikan krisis air.
“PDAM Jangan hanya menuntut masyarakat untuk membayar kewajiban membayar air setiap bulannya, tetapi PDAM juga harus wajib memenuhi kewajiban untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan,” tambahnya.
Solusi tercepat yang harus dilakukan PDAM, lanjut Djoko harus meminta pasokan air dari wilayah atas (gunung) untuk memasok menggunkan mobil tanki air, karena jika kemapuan PDAM hanya 15 tanki perhari sangatlah tidak mencukupi. (shs)