Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengungkapkan bahwa rencananya tidak akan ada lagi penambahan penutupan ruas jalan di kota yang dipimpinnya.
Fungsi penutupan jalan itu sendiri selama ini diberlakukan untuk mengurangi frekuensi kendaraan dan memecah keramaian selama masa pandemi Virus Corona saat ini.
Penutupan tersebut saat ini masih berlaku di sejumlah ruas selama masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang diterapkan di ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan berakhir pada 7 Juni 2020 mendatang.
“Tidak, tidak ada (penambahan). Malah mudah-mudahan kalau semuanya sesuai rencana, new normal ini beberapa ruas sudah mulai dibuka,” ungkap orang nomor wahid di Kota Semarang tersebut.
Terkait era new normal atau kenormalan baru yang disebut Hendi, Indonesia sendiri saat ini tengah bersiap menghadapi era tersebut dan masyarakat diharapkan bisa berdampingan dengan Virus Corona.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang Endro P Martanto sendiri mengatakan bahwa situasi di jalan kini sudah mengalami penurunan jumlah kendaraan dari penutupan itu.
“Sudah memecah keramaian,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Semarang telah memberlakukan penutupan sejumlah ruas di Kota
Semarang yang dibagi dalam empat tahap sejak bulan lalu.
Untuk tahap 1 diberlakukan di ruas protokol, yakni seluruh akses menuju Simpanglima dan Jalan Pemuda setiap hari mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB.
Untuk tahap 2 meliputi Jalan Dr Wahidin hanya di jalur menuju Tanah Putih (mulai persimpangan Kaliwiru sampai persimpangan Sisingamangaraja), Jalan Lamper Tengah (dari persimpangan Majapahit sampai persimpangan Mrican) dan Jalan Tanjung (dari persimpangan Imam Bonjol sampai persimpangan Pemuda), berlaku 24 jam.
Sedangkan tahap 3 berada di Jalan Lamongan Raya dan Jalan supriyadi selama 24 jam.
Untuk tahap 4 di Jalan Ngesrep Timur V (jalan masuk ke Undip samping Patung Diponegoro) dan Jalan Sukun Raya (samping Pizza Hut) sampai persimpangan Jalan Bina Remaja selama 24 jam. (ksm)