Semarang, UP Radio – Terdapat klaster baru Covid-19 dari klaster perkantoran di Kota Semarang usai libur Natal dan Tahun Baru 2022. Hingga Senin (10/1), ada 18 pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Semarang.
Padahal di hari-hari sebelumnya, Kota Lumpia biasa mencatatkan nol atau zero kasus COVID-19.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, tambahan kasus ini berasal dari klaster di sebuah perkantoran di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas.
“Seminggu yang lalu kasus bermula dari sebuah perkantoran. Ada 5 orang di daerah pelabuhan dari 5 orang ditracing keluarga-keluarganya kemudian muncul angka cukup tinggi 18 (kasus COVID-19),” kata pria yang akrab disapa Hendi itu di Gedung Inspektorat Kota Semarang, Senin (10/1).
“Tujuh dari luar kota dan 11 dari Semarang. Ini merupakan bagian tracing dari salah satu klaster perkantoran pelabuhan,” tambah dia.
Saat disinggung terkait adanya temuan varian Omicron di Kota Semarang, Hendi mengaku masih menunggu hasil uji sampel yang telah dikirimkan.
“Tinggal nunggu teman-teman kesehatan yang pasti sampel-sampel sudah dikirim ke beberapa lab. Sampai dengan hari ini belum ada hasil yang pasti. Semua sudah dilakukan sesuai prosedur,” jelas dia.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sebab, kenaikan kasus ini menunjukkan pandemi masih belum berakhir.
“Ini menunjukkan bahwa COVID-19 belum selesai apa pun itu yang sudah kita lakukan menjaga prokes, percepatan vaksin. Itu ternyata kadang-kadang masih jebol juga karena kita abai dengan prokes. Maka ke depan mari kita jangan abai dengan prokes. Kita tetap disiplin karena COVID-19 belum selesai,” kata dia. (ksm)