Semarang, UP Radio – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang didorong untuk menambah jumlah posko dalam upaya penanganan korban paskabanjir luapan sungai Banjir Kanal Timur.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya akan menginstruksikan kepada Dinkes untuk membangun posko di tingkat RW.
“Banyak korban banjir yang mulai mengeluhkan soal penyakit kulit. Khususnya di wilayah genangan seperti di Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari dan Trimulyo, Kecamatan Genuk. Maka harus ada pendampingan kesehatan, selain juga pasokan air bersih,” katanya.
Kepala Dinkes Kota Semarang, Widoyono menegaskan, pihaknya sudah membentuk posko di titik-titik genangan banjir. Tenaga medis juga disiapkan agar para korban banjir terhindar dari penyakit yang membahayakan.
“Saat ini paling banyak memang keluhan penyakit kulit. Tapi kami juga mengantisipasi sebaran penyakit leptospirosis dan lainnya,” katanya.
Warga terdampak banjir, Imam Solikhin (53), mengaku, rumahnya terendam dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter atau setinggi perut orang dewasa.
”Air masuk disertai lumpur setinggi 20 sentimeter. Terpaksa harus dibersihkan dengan sekop. Kami juga terbantu dengan adanya mobil penyemprotan yang berasal dari Damkar, BPBD, dan pihak terkait lainnya. Lumpur bisa dibersihkan walaupun belum secara keseluruhan. Setidaknya lumpur sudah tidak lagi menumpuk,” terang warga Karang Kimpul Selatan RT 3 RW 1 tersebut. (shs)