Semarang, UP Radio – Sejak munculnya Covid-19 di awal tahun 2020, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi cukup dalam. Beragam upaya telah dilakukan Pemerintah dalam menanggulangi dampak covid-19 baik di sektor kesehatan dan perekonomian, salah satunya melalui program vaksin masal dosis 1 dan 2.
Namun begitu, berdasarkan hasil studi menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan antibodi pada 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis primer lengkap, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster untuk meningkatkan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 23 Maret 2022, dari 208juta total sasaran vaksinasi, diketahui total pemberian vaksinasi dosis 1 kepada masyarakat mencapai 93,78% atau sebesar 195juta jiwa, total vaksinasi dosis 2 mencapai 75,02% atau sebesar 156juta jiwa, sementara pemberian vaksinasi dosis 3 masih sekitar 8,70% atau sebesar 18juta jiwa.
Pemberian vaksinasi di Provinsi Jawa Tengah kini telah mencapai 91,79% atau sebesar 26 juta jiwa untuk vaksinasi dosis 1, 79,48% atau sebesar 22,8juta jiwa untuk pemberian vaksin dosis 2 dan 9,18% atau sebesar 2,6 juta jiwa untuk vaksinasi dosis 3, dari total sasaran vaksinasi sebesar 28,7 juta penduduk.
Capaian vaksinasi dosis 2 dan booster ke-3 di Provinsi Jawa Tengah tersebut lebih tinggi dibandingkan data capaian vaksinasi secara nasional, hal tersebut menunjukkan peran aktif Pemerintah Provinsi dan Daerah untuk mewujudkan herd immunity masyarakat.
Sebelum memasuki bulan ramadhan ini Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan bahwa syarat untuk melakukan mudik lebaran adalah telah divaksin lengkap dan mendapatkan vaksin booster dosis ketiga. Sehingga apabila masyarakat melakukan mudik secara aman dan taat protokol kesehatan diharapkan turut meningkatkan laju perekonomian di daerah.
Ditemui saat melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi booster di Kantor OJK, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa menyampaikan bahwa penyelenggaraan vaksinasi booster yang dilakukan kesekian kalinya oleh OJK ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan OJK dalam mempercepat proses vaksinasi yang dilakukan pemerintah.
“OJK mendorong seluruh Industri Jasa Keuangan khususnya yang berada di Jawa Tengah untuk turut mensukseskan program vaksin booster tahap ketiga dengan mewajibkan seluruh pegawai dan keluarga pegawai yang telah memenuhi syarat untuk segera melakukan vaksin booster tersebut,” kata Aman.
Menurutnya, Vaksinasi booster yang dilakukan pada tanggal 24 Maret 2022 di Kantor OJK tersebut merupakan kerja sama antara Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Aman Menambahkan bahwa akselerasi vaksinasi yang dilakukan dapat menjadi dasar pendorong mulai berjalannya mobilitas masyarakat dan roda perekonomian. Hal tersebut menunjukkan implikasi yang bagus terhadap kondisi perekonomian Jawa Tengah dimana pada triwulan IV tahun 2021 mulai bergeliat terus menanjak sebesar 5,42% (yoy) atau meningkat dibanding periode Triwulan III Tahun 2021 yang hanya tumbuh sebesar 2,73% (yoy).
“Harapannya upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan semua pihak ini, secara langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Aman. (rls)