Normalisasi Sungai Beringin, Pemerintah Anggarkan Rp 250 M

Semarang, UP Radio – Tanggul Sungai Beringin mengalami jebol lantaran tidak dapat menahan derasnya aliran air dan hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Semarang, Selasa (4/2) lalu.

Akibatnya, wilayah Mangkang Kecamatan Tugu, Wonosari Kecamatan Ngaliyan, dan sekitarnya terdampak banjir.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan, tanggul Sungai Beringin jebol sekitar 15 meter. Sehingga air langsung menggenai perumahan warga.

Advertisement

“Kalau jebol, kami lakukan penanganan. Parapet rusak kami perbaiki, tanggul tanah kami perbaiki. Untuk tanggap darurat, kami lakukan penanganan temporary. Tanggul yang jebol kami tutup. Penanganan permanen tahun ini mulai kami kerjakan,” papar Ruhban, Rabu (5/2/2020).

Dia membeberkan, normalisasi Sungai Beringin akan mulai dikerjakan. Saat ini, proyek tersebut sudah masuk tahap lelang dengan nilai lebih dari Rp 250 miliar.

Setelah mendapatkan pemenang lelang, pihaknya akan langsung memulai proyek.

“Tergantung lelang. Begitu lelang muncul pemenang langsung kerja. Lelang mungkin memakan waktu sekitar dua bulan,” katanya.

Adapun pengerjaan normalisasi, lanjut Ruhban, mulai jembatan nasional Sungai Beringin hingga muara. Proyek ini akan berlangsung multiyears selama tiga tahun.

Pihaknya pun akan mengutamakan titik-titik yang kerap terjadi banjir agar tidak kembali menimbulkan banjir tahun berikutnya.

“Kemarin kendalanya ada beberapa lahan yang belum dibebaskan karena sebelum dinormalisasi harus bebas semua. Mudah-mudahan ini sudah selesai,” tambahnya.

Sementara, pembebasan lahan menjadi kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan, pembebasan lahan sudah selesai dilakukan. Pihaknya juga sudah menyiapkan lahan disposal untuk normalisasi Sungai Beringin.

“Kami sudah melakukan pembebasan dan sudah menyiapkan untuk lahan disposal,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rianung memaparkan, DPU Kota Semarang merencanakan pembuatan embung di daerah Wates sebagai upaya penanggulangan banjir di daerah Mangkang dan sekitarnya.

“Rencana ada dua embung. Desain dan tanah sudah siap. Ini kami sedang usulkan ke Provinsi. Realisasinya mungkin tahun depan,” imbuhnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement