Semarang, UP Radio – Museum Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, yang dibangun dengan anggaran Rp3,9 miliar resmi dibuka.
Pembukaan museum yang berisi sejarah Kota Semarang tersebut ditandai dengan peresmian oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu (9/2).
Museum sejarah dan edukasi tersebut pun digadang-gadang menarik kunjungan ke Kota Semarang, karena mengaplikasi teknologi imersif dalam penyajiannya.
“Isi museum berupa sejarah Kota Semarang mulai dari tahun 1547 Semarang didirikan, kemudian ada visualisasi trem jaman itu di Kota Semarang, dan juga ada stasiun bawah tanah jaman dulu yang terpendam, kemudian terbuka ada kelihatan kacanya,” tutur Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut.
Selain itu, kata dia, terdapat pula visualisasi sejarah trem di Kota Semarang. “Museum ini menggambarkan sejarah Kota Semarang zaman
dulu,” katanya.
Menurut dia, masyarakat sudah bisa mengunjungi museum ini secara gratis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Tinggal diatur mekanismenya. Perlu pengaturan agar tidak berkerumun,” katanya.
Pada tahap awal, kata dia, kunjungan ke museum masih digratiskan sambil menunggu evaluasi ke depannya.
Museum Kota Lama sendiri berada di lokasi yang dulunya merupakan air mancur Bundaran Bubakan Semarang.
Arus lalu lintas serta kawasan di sekitat museum tersebut ditata ulang seiring dengan keberadaan museum yang memadukan kecanggihan teknologi dan koleksi benda-benda zaman dahulu itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan, untuk memasuki museum, pengunjung harus melakukan pemesanan tiket secara online melalui aplikasi Lunpia yang bisa diunduh di Play Store. Pengunjung yang belum memesan tiket walaupun sudah berada di lokasi tidak diperbolehkan memasuki museum.
“Untuk ticketing-nya kita menggunakan aplikasi namanya Lunpia, di sana bisa memesan tiket,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono.
Mengenai harga tiket masuk, Sapto mengatakan bahwa, sementara ini belum ada ketentuan resmi, sehingga pengunjung diperbolehkan mengunjungi museum secara gratis.
Sapto juga menerangkan bahwa rencananya para mengunjung memang tidak langsung menuju ke museum.
Pihak Dinbudpar akan menyiapkan satu titik kumpul yang akan membawa para pengunjung ke museum. Sehingga, kunjungan museum akan menyatu dengan kunjungan di Kota Lama. Titik kumpul yang dimaksudkan berada di kawasan Kota Lama, mengingat ketersediaan parkir yang memang berada di sana.
Selain itu, Disbudpar juga menyiapkan pemandu wisata yang akan mendampingi para pengunjung di dalam museum. Setiap sesi kunjungan, para pengunjung diberi waktu selama sekitar 20 menit untuk menikmati isi museum.
Saat ini, pihak Disbudpar masih terus membenahi sarana dan prasarana di Museum Kota Lama Semarang, seperti ketersediaan lahan parkir khusus museum. Sehingga, adanya Museum pertama di Jawa Tengah yang menerapkan teknologi imersif ini menarik perhatian masyarakat sekitar. (ksm)