Muhdi: Guru Harus Bentuk Siswa dengan Pendidikan Karakter yang Bertumbuh

Semarang, UP Radio – Setiap guru dituntut untuk bersiap diri menjadi guru-guru yang adaptif dan siap menghadapi perubahan yang radikal.

Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi MHum mengatakan guru harus diingatkan pentingnya transformasi dalam banyak aspek. Pendidik juga perlu disiapkan untuk mengikuti perubahan dan tantangan zaman.

Muhdi menilai, transformasi digital bagi guru merupakan suatu keniscayaan yang harus dihadapi diera perubahan radikal dimana selain terkait aspek tehnologi digital, aspek lain yang tidak kalah penting yakni transformasi pola pikir.

“Tidak kalah penting adalah transformasi mindest dengan kebaruan. Pada abad ke-21, menuntut banyak perubahan dalam mendidik di sekolah,” kata Muhdi saat memberikan arahan pada Konferensi Provinsi (Konprov) PGRI Jateng Masa Bakti XXIIII Tahun 2024 di Balairung UPGRIS, Sabtu (3/8/2024).

Menurut Muhdi, pengurus PGRI Jateng juga dituntut memiliki kepedulian, komitmen, integritas, daya juang hingga profesionalitas.

“Dengan demikian, kami mampu melakukan transformasi. Kami pun berkomitmen menyiapkan para guru mampu mengikuti perubahan seiring perubahan zaman,” ujarnya.

Adapun agenda dari forum tersebut, di antaranya pergantian kepengurusan, pertanggungjawaban pengurus PGRI Jateng masa bakti 2022 dan laporan penyusunan program lima tahun ke depan.

Muhdi mengakui, pada kepengurusan periode ini, pihaknya dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Salan satunya tentang perjuangan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

‘Kami dihadapkan masalah yang cukup berat. Baru akhir 2022 mulai ada kelonggaran, sehingga harus beradaptasi dengan Covid,” imbuhnya.

Kala itu, PGRI Jateng sinergi dengam pemerintah bergerak bersama tidak saja turut mengatasi Covid, melainkan menyiapkan guru mampu menjalankan aktivitas pendidikan secara daring.

“Kami saat itu juga melatih calon guru pegawai pemerintah perjanjian kerja (PPPK) sebanyak 80 ribu pada saat seleksi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Konprov Sakbani SPd MH menyatakan, pihaknya telah membentuk panitia pemilihan yang dipastikan bekerja sesuai peraturan dan ketentuan AD/ART.

Terkait dengan pemilihan pengurus, siapapun yang terpilih, baginya terpenting mampu mengedepankan kepentingan organisasi.

“Semua harus berpikir untuk kepentingan PGRI, karena PGRI harus ada selamanya, sedangkan pengurus dibatasi oleh masa bakti atau periode,” paparnya.