Semarang, UP Radio – Menteri Sosial Juliari P Batubara menyaksikan langsung penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Pemalang dan Purbalingga, Jawa Tengah.
Mensos berpesan kepada masyarakat yang belum mendapat bantuan untuk tidak mengadu di sosial media.
“Jangan berbicara di media sosial, tapi datanglah ke kantor desa, kantor kecamatan atau Dinsos. Laporkan bahwa saya belum mendapatkan bantuan. Kami pastikan akan dilayani,” kata Mensos Juliari dalam sambutan pada acara Penyaluran Bansos Tunai di Kantor Pos, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (20/11/2020).
Dia meminta masyarakat tidak ragu. Sebab pada dasarnya aparat pemerintah, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat.
“Pejabat publik apakah menteri, gubernur, bupati/wali kota, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat. Bukan masyarakat yang melayani kita. Jadi kita berjuang untuk masyarakat,” katanya.
Mensos mengingatkan, menyalurkan bansos juga bukan pekerjaan mudah. Sebab setelah Kemensos mengalokasikan kuota bantuan, ternyata daerah tidak bisa menyerap.
“Kabupaten Pemalang dan Purbalingga merupakan daerah yang responsif. Buktinya dari kuota penerima bantuan yang diberikan bisa diserap dengan baik. Ini semua tergantung dari keaktifan kepala daerah dalam berkomunikasi dengan Kemensos,” kata Mensos Ari.
Dalam kunjungan kali ini, Mensos menyaksikan penyaluran BST di dua lokasi di Jawa Tengah, yakni Kantor Pos Taman, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, dan di Kantor Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Dalam kesempatan sama, Mensos juga berdialog dengan pendamping PKH di dua kabupaten tersebut.
Kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang duduk dengan formasi mematuhi protokol kesehatan di dua lokasi tersebut, Mensos Juliari membuka dialog untuk menggali sejauh mana manfaat yang mereka rasakan dengan bantuan pemerintah.
Dalam kesempatan itu Mensos menyatakan, BST diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak wabah Covid-19.
Ia menyatakan, pandemi membuat sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan dan pada gilirannya tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Kepada para menteri bapak Presiden menginstruksikan, agar kami para pembantunya memastikan selama pandemi masyarakat tidak ada yang kelaparan. Dengan BST diharapkan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat yang terdampak pandemi,” katanya.
Juliari meminta agar bantuan dapat digunakan sebaik-baiknya. “Jangan gunakan untuk membeli rokok,” katanya. (ksm)