Semarang, UP Radio – Industri mie instant hingga kini terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya konsumsi mie instant di masyarakat.
Kondisi ini di ikuti dengan semakin banyaknya mie instant import yang masuk ke Indonesia yang semakin beragam jenis dan rasanya.
HR Head Noodle Division Indofood Cabang Semarang, Ananto Pramandika mengatakan saat ini masuknya impor mie instan tidak mempengaruhi penjualan produk mie instant Indofood.
“Sampai saat ini masuknya produk impor tidak mempengaruhi penjualan Indomie yang tetap mendominasi penjualan mie instant di Jawa Tengah,” ujar Ananto di Semarang (29/2).
Menurut Ananto produk impor tersebut hanya membidik segmen khusus mengingat harga yang ditawarkan juga relatif lebih mahal dibanding produk lokal.
“Saat ini Indofood telah memiliki banyak produk, mulai dari Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie, Sarimi Gelas, Mie Telor dengan lebih dari 60 varian rasa sesuai dengan selera konsumen,” jelas Ananto.
Selain itu penetrasi pasar mie instan juga terus meningkat dengan menjamurnya outlet penjualan mie di Semarang dan sekitarnya.
“Hingga kini sudah ada 1400 warung mitra indofood di Semarang dengan penjualan mencapai 4 hingga 10 karton mie instant setiap minggunya,” katanya.
Bahkan menjelang bulan ramadan dan Idul Fitri, Indofood Cabang Semarang, Jawa Tengah terus meningkatkan produksi berbagi produknya.
“Saat ini pabrik tengah sibuk dengan peningkatan produksi terutama mie seiring dengan meningkatnya permintaan,” tambahnya.
Bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2024 menjadi momen peak season bagi Indofood sehingga produksinya terus ditingkatkan.
“Peningkatan produksinya di atas 20 persen. Produk yang diminati terutama Indomie goreng hingga rasa ayam bawang yang biasanya mendominasi,” pungkas Ananto. (shs)