Mbak Ita Optimistis Pudakpayung Unggul Dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu optimistis Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang bisa menyabet gelar juara lomba desa dan kelurahan 2024 tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Alhamdulillah hari ini dilakukan penilaian lomba kelurahan dan desa Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang menjadi salah satu dari empat nominator lomba kelurahan/desa terbaik,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya pada Kamis (20/6/2024).

Hal ini ia sampaikan usai menghadiri pemaparan dan klarifikasi lapangan lomba desa/kelurahan 2024 Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Balai Kelurahan Pudakpayung.

Mbak Ita menyebut, paparan Lurah dan Ketua PKK Kelurahan Pudakpayung dalam sesi penilaian sangat lengkap, bahkan dilengkapi dengan video profil potensi dan unggulan daerah.

“Banyak unggulan-unggulan yang ada di Kelurahan Pudakpayung. Kami berharap dengan paparan yang sangat luar biasa dari Bu Lurah dan ditampilkan juga unggulan wilayahnya, sehingga harapannya Kelurahan Pudakpayung bisa menjadi yang terbaik,” kata Mbak Ita.

Tahun lalu, lanjutnya, Kota Semarang hanya mampu mencatatkan sebagai peringkat ketiga dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Prov Jawa Tengah. Namun dengan paparan dan inovasi-inovasi yang ada di Kelurahan Pudakpayung, ia optimistis Kota Semarang bisa juara.

“Di Kota Semarang, pemerintah kota mendorong masing-masing kelurahan mengembangkan wilayahnya sesuai kearifan lokal masing-masing. Tidak mungkin potensi kelurahan ini diimplementasikan di seluruh kelurahan lain. Seperti adanya 12 sendang, curug, unggulan UMKM, dan desa mandiri,” paparnya.

Meski demikian, kata dia, di balik keunggulan potensi tersebut, ada pula kekurangan yang dimiliki Kelurahan Pudakpayung, seperti banyaknya wilayah yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor, karena daerah perbukitan.

“Di sinilah peran pemerintah hadir, kami lakukan inovasi-inovasi untuk mengantisipasi bencana tanah longsor. Dengan membuat sumur resapan, bahkan penghijauan,” terangnya.

Tak hanya itu, penurunan angka stunting yang signifikan di Kelurahan Pudakpayung juga menjadi nilai tambah. “Dulu di Kelurahan Pudakpayung angka stuntingnya tinggi, Alhamdulillah sekarang bisa turun drastis tinggal 5 kasus. Bahkan Bu Lurah punya target hingga zero stunting tahun ini,” jelasnya.

Pamirah, Lurah Pudakpayung menjelaskan, semua bidang dan wilayah Kelurahan Pudakpayung memiliki inovasi, mulai dari kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan sebagainya.

“Kami mengajak masyarakat agar bisa turut berkolaborasi guyub melaksanakan semua kegiatan. Termasuk dalam inovasi-inovasi tersebut,” kata Pamirah.

Bahkan 16 RW di Kelurahan Pudakpayung memiliki kampung tematik unggulan yang disesuaikan dengan potensi wilayah dan kearifan lokal masing-masing.

“Kami buat tematik itu memang sesuai potensi, jadi tidak kami karang-karang. Kayak di RW 1, ada beberapa tempat wisata di sana, sehingga kami buat unggulan,” terangnya.

Yang menjadi unggulan, lanjut dia, adalah kampung Tematik Jajanan Tradisional Sekar Wangi yang ada di RW 7 Kelurahan Pudakpayung. Wilayah tersebut merupakan desa atau kampung di mana masyarakatnya mandiri dengan membuat aneka jajan tradisional.

“Itu sudah menjadi unggulan kami, jadi di sana ada satu RW warganya membuat jajanan tradisional beraneka ragam di tiap-tiap rumah, bahkan para pelanggan itu datang dengan sendirinya,” sebutnya.

Pamirah mengaku pihaknya selalu menekankan agar semua wilayah di Kelurahan Pudakpayung mengangkat potensi lokal. “Jangan hanya menonjol di satu titik saja, tapi harapannya di semua RW punya potensi unggulan,” imbuhnya.

Terkait potensi pariwisata, Kelurahan Pudakpayung memiliki keunikan tersendiri karena memiliki 12 sendang atau mata air alami. “Kami lakukan kerja bakti bergulir untuk membersihkan dan merawat mata air atau sendang, agar mata air tidak berhenti. Bahkan ada satu sendang yang mencukupi kebutuhan air satu wilayah RW,” terangnya.

Dengan kolaborasi semua pihak, kata Pamirah, Kelurahan Pudakpayung bahkan telah menjadi kelurahan mandiri dan pemberdayaan masyarakat baik.

Seperti diketahui, lomba desa dan kelurahan ini merupakan kegiatan yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Tema yang diusung dalam lomba desa kelurahan tingkat Provinsi Jateng Tahun 2024 ini adalah ‘Stabilitas Politik, Sosial, dan Ekonomi Mewujudkan Desa/Kelurahan Berdaya Saing Menuju Indonesia Emas’.

Selain Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik yang melaju ke tingkat provinsi mewakili Kota Semarang, ada tiga kelurahan lain yang masuk nominator, yakni Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, dan Kelurahan Mlati Norowito, Kota Kudus.(ksm)