Mbak Ita Dapat Gelar ‘Mbok Batik’ dari Warga Kampung Batik Semarang

Semarang, UP Radio – Warga Kampung Jadoel di Kampung Batik Tengah, Rejomulyo Semarang Timur, memberikan semacam gelar kehormatan kepada Wakil Walikota Semarang.

Gelar kehormatan berupa penobatan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita dengan nama Mbok Batik.

Nama Mbok Batik, wujud apresiasi pada wakil walikota Semarang karena kepeduliannya dalam mengangkat eksistensi batik semarangan di Kampung Batik.

Advertisement

Warga Kampung Djadoel di Kampung Batik merasakan jasa Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dari awal hingga sekarang berdiri Kampung Batik Semarang.

“Beliau ini sosok ibu yang betul-betul memiliki arti bagi kaum ibu dan masyarakat, terlebih karena kepeduliannya terhadap ekonomi kreatif dan UMKM di kampung ini,” kata Chandra Adi Nugroho warga dan pemerhati sejarah Kampung Batik, Minggu 17 Oktober 2021.

Kepada Mbak Ita, dia menyebut sosok yang pas dan memiliki ikatan yang kuat dengan Kampung Batik.

“Kami merasakan keterikatan dekat dengan Bu wakil, terutama saat kampanye batik pada milenial di kampung batik,” katanya

Warga Kampung Batik juga merasa bangga, terutama saat acara Hari Batik Nasional, mau datang dan membatik bersama.

“Warga trenyuh dengan kepedulian mbak Ita, beliau kerso rawuh (mau datang) dan membatik bersama warga, bahkan saat acara selesai beliau tetap menunjukkan kesenangananya dengan membatik,” katanya.

Sebagai penanda Mbok Batik, maka disematkan selendang batik hitam motif Semarang kepada wakil walikota Semarang.

“Jasa beliau menjadikan Kampung Djadoel menjadi kampung batik pertama di Semarang, meski ada kampung batik tematik lainnya,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi kehadiran Mbak Ita dalam gelaran tradisi Titiran, sebagai peringatan 76 tahun pembakaran Kampung Batik oleh tentara Jepang.

“Tradisi Titiran untuk uri-uri, melestarikan serta menggerakkan Kampung Batik Rejomulyo ini menjadi destinasi wisata dan sentra batik Semarang,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merasa terharu dan kaget saat dirinya dinobatkan warga sebagai Mbok Batik.

“Sangat surprise sekali, matursuwun atas apresiasinya yang diberikan kepada saya,” kata Mbak Ita.

Dirinya tak menyangka, usahanya melakukan pendampingan dan dukungan terhadap pengrajin, pelaku usaha Batik dan UMKM, disambut baik oleh masyarakat.

Tak hanya itu, Ita juga menggandeng CSR dari perusahaan-perusahaan untuk turut membantu program di Kampung Batik.

“Semoga Kota Semarang bisa turun level lagi sehingga wisatawan juga bisa lebih banyak,” katanya.

Kedepan, pihaknya akan melibatkan BUMN Bank BRI untuk menyediakan layanan digital cashless sebagai kemudahan transaksi.

Kemudian area parkir akan dibuat di bekas lahan kosong SMP 4 untuk memudahkan akses wisatawan.

Apalagi, Kampung Batik juga akan diintegrasikan dengan museum adanya kawasan Kota Lama Semarang.

“Kemudahan itu, kampung batik bisa eksis dan dikenal tidak hanya wisatawan domestik, tapi nasional bahkan mancanegara,” katanya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement