Semarang, UP Radio – Marimas peduli terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan peduli lingkungan dengan melibatkan ribuan guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Memengah Pertama (SMP) di Jawa Tengah dengan mengikuti Pelatihan Ecobricks yang bertajuk Festival Marimas Ecobricks.
Acara diselenggarakan oleh PT Marimas Putera Kencana dengan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah sebagai wujud kepedulian Marimas terhadap lingkungan.
Rangkaian Festival Marimas Ecobrick dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo (16/7), Boyolali (17/7), Kota Surakarta (18/7), Sragen (22/7), Klaten (23/7), Wonogiri (24/7), Sleman (25/7), Gunungkidul (30/7), Kota Yogyakarta (31/7) dan Pati (8/8). Disetiap Kota dan Kabupaten akan mengirimkan 100 orang guru SD dan 100 guru SMP untuk menjadi peserta pelatihan ecobricks.
Selain Kota dan Kabupaten yang sudah terjadwal tersebut, masih ada beberapa Kota dan Kabupaten lainnya di Jawa Tengah yang masih dalam proses penjadwalan.
Humas Marimas Lantip Waspodo mengungkapkan ecobricks merupakan metode pengelolaan plastic yang paling mudah dimana semua orang bisa melakukannya.
“Cara membuat ecobricks adalah plastik bekas kemasan makanan maupun lainnya dibersihkan dan dikeringkan lalu dipotong-potong kecil dan masukkan ke dalam botol plastik bekas lalu dipadatkan dengan tongkat kayu atau bambu hingga padat,” tutur Lantip.
Lanjutnya, berat minimal ecobricks adalah sepertiga dari volume botol yang digunakan. Jika botol yang digunakan adalah 600ml maka berat ecobricks minimal 200gr.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali Darmanto sangat mengapresiasi kegiatan PT Marimas Putera Kencana tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan semangat menjaga lingkungan yang dapat ditularkan kepada murid-murid di sekolah.
“Saya sangat mengapresiasi, selain mengurangi sampah, pelatihan pemanfaatan plastik ini juga akan mendorong para siswa untuk berkreasi,” ujarnya.
Pihaknya menyadari perlunya edukasi masyarakat untuk ikut peduli terhadap sampah plastik. Sebab jika limbah plastik ini tidak dikelola secara baik akan bisa berakibat buruk terhadap lingkungan karena plastik sulit terurai.
Dia menambahkan, perilaku masyarakat dalam memperlakukan atau pemanfaatan sampah mencerminkan kedisiplinan dalam kehidupannya. “Kalau orang suka buang sampah sembarangan, sudah bisa ditebak kedisiplinannya. Nah ini adalah upaya mendidik anak supaya disiplin,” kata dia
Selain mengadakan Pelatihan Ecobricks ini, Marimas juga memiliki program Marimas Ecobricks Gratis 1000 Laptop untuk Sekolah seluruh Indonesia. Caranya adalah Sekolah membuat 100 ecobricks dapat ditukar dengan 1 unit Laptop. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Marimas untuk menarik kembali bungkus-bungkus kosong Marimas di masyarakat agar tidak mencemari lingkungan. Sekolah dapat mendaftar Program Marimas Ecobricks Gratis 1000 Laptop melalui www.marimasecobricks.com, program berakhir di Desember 2019. (shs)