Mahasiswa UPGRIS Rebut 12 Medali di Ajang Kejuaraan Virtual Taekwondo Papua Open 2022

Semarang, UP Radio – Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sukses meraih 12 medali dalam kejuaraan Taekwondo Nasional tema “INDONESIA PAPUA OPEN 2022 Poomsae, Free Style dan Speed Kicking yang memperebutkan Piala Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Prestasi juara para mahasiswa UPGRIS bukan pertama kali diraih oleh atlet Taekwondo di tingkat nasional. Bahkan para atlet Taekwondo sebelumnya pernah meraih juara pada ajang internasional baru-baru ini.

Di ajang kejuaraan tahun ini yang diselenggarakan secara virtual, UPGRIS sukses merebut total 12 medali yang terdiri dari 2 medali emas, 6 perak, serta 4 perunggu.

Advertisement

Medali tersebut di dapat dari Juara Speed Kicking, Aulia Fajar Arum (PJKR) raih Perunggu, Ananta Ramadhani Saputra (Teknik Mesin) raih Perak, Lintang Sari (PJKR) raih Perak, M Alfirdaus H (Teknik Sipil) raih Perak. Benyamin P. M Iyu (PTI) raih Perunggu, serta Mohammad Izza Aufanada (PJKR) raih Perunggu.

Sementara Atlet Poomsae Festival Raka Yanu Mahera (PJKR) raih Emas, Yulia Rachmawati (PBSI) raih Perunggu. Nurul Afidah (Matematika) raih Emas, Baiti Ni’mah Widaning Tyas (Matematika) raih Perak, Azka Sabila Rizqika (Informatika) raih Perak, serta Carissa Trissiasal Sabilla (PG PAUD) raih Perak.

Meski persaingan ketat harus dilalui, lantaran kejuaraan ini diikuti 1.000 atlet dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Mahasiswa UPGRIS raih prestasi yang sangat membanggakan.

Atlet peraih medali emas Nurul Afidah (Matrmatika) menjelaskan, kejuaraan nasional ini memiliki lingkup umum, yang digelar secara virtual. “Peserta sekira sebanyak seribu orang lebih berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kami sangat bangga sebab hasil ini di luar dugaan hingga semua atlet Taekwondo UPGRIS mendapatkan medali semua,” ujar Nurul.

Menurutnya, Kejuaraan yang digelar secara virtual diakuinya mengurangi kesempatan untuk menjalin jejaring dengan atlet lainnya. “Kompetisi yang diselenggarakan secara virtual membuat kami tidak bisa kenalan dengan atlet yang lain. Seharusnya kami bisa berbagi pengalaman dengan atlet seluruh Indonesia. Kali ini hanya bisa melihat dari YouTube saja,” ungkapnya.

Persiapan latihan fisik dan nafas selama dua bulan sebelum tanding. Walaupun, baru kali pertama mengikuti langsung mendapat medali perunggu tingkat nasional. Harapan prestasi di ajang berikutnya lebih baik lagi. Restu dari orang tua merupakan motivasi sebelum bertanding.

Semua peserta mengunggah materi ke YouTube kemudian dewan juri memberikan penilaian melalui aplikasi Zoom.

Wakil Rektor III UPGRIS Dr Nizaruddin MSi menjelaskan untuk meraih juara ini, semua atlet UPGRIS secara konsisten telah melakukan latihan rutin di kampus.

“Kami memberikan kesempatan berlatih 4 kali dalam seminggu di kampus IV dan gedung utama. Para atlet bisa membagi waktu antara latihan dan kuliah karena sudah terbiasa,” pungkasnya. (pai)

Advertisement