Semarang, UP Radio – Tim Projek Kepemimpinan Matematika B Kelompok 2 Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang I 2023 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar kegiatan penyuluhan dan pelatihan bertema pencegahan nyamuk melalui tanaman herbal serai bagi masyarakat Pandean Lamper melalui kelompok PKK RT 5 RW 8.
Kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengendalian nyamuk, terutama sebagai upaya dalam mencegah penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dilaksanakan di kediaman salah satu warga (12/2).
Acara ini disambut hangat oleh kelembagaan sekitar yaitu RT dan RW sekaligus kelompok PKK RT 5 RW 8 Pandean Lamper.
“Kami mengapresiasi kedatangan dari tim Projek Kepemimpinan Matematika UPGRIS. Dengan adanya kegiatan ini, kami selaku masyarakat mengetahui adanya potensi tanaman serai atau salah satu tanaman obat keluarga secara lebih kompleks dan penerapannya sekaligus. Kami antusias belajar bersama dengan tim dari UPGRIS untuk menjadikan serai ini menjadi produk anti nyamuk yang dapat dimanfaatkan bagi lingkungan sekitar,” tutur Indah Nur Lisdiyana selaku ketua PKK.
Dalam kesempatan ini, tim bersama kelompok PKK bercurah gagasan mengenai kondisi lingkungan sekitar yang banyak nyamuk dan semakin parah akibat kondisi musim penghujan.
Ketua PKK dibantu oleh tim Projek menyampaikan keinginan serta semangatnya untuk menciptakan lingkungan bebas nyamuk melalui tiga langkah utama yaitu menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk (3M), serta menambahkan langkah pemanfaatan tanaman herbal serai sebagai bagian dari pengendalian nyamuk (3M Plus).
Salah satu poin utama dari kegiatan ini adalah pelatihan penanaman serai. Masyarakat diajarkan secara praktis bagaimana menanam dan merawat tanaman serai di halaman rumah masyarakat yang mampu menangkal nyamuk karena aromanya yang tidak disukai oleh nyamuk.
Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan dalam pembuatan spray anti-nyamuk dan lilin aroma terapi menggunakan serai sebagai bahan utama.
“Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang pemanfaatan tanaman herbal serai, kami berharap masyarakat dapat lebih kreatif dalam melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk serta mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah,” ujar salah satu peserta.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman masyarakat terkait pencegahan nyamuk dan pengelolaan lingkungan melalui tanaman herbal, serta meningkatnya jumlah produksi spray anti-nyamuk dan lilin aroma terapi pasca kegiatan. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah akan dilakukan melalui angket kepuasan peserta dan pengukuran kuantitatif lainnya. (pai)