Mahasiswa KKN UPGRIS Kenalkan Bencana Alam Pada Anak Usia Dini Lewat Permainan

Semarang, UP Radio – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas PGRI Semarang (KKN UPGRIS) memperkenalkan bencana alam untuk anak-anak sejak usia dini.

Tim KKN UPGRIS yang terdiri dari Heni Nur Laila (FPBS), Ridha Azzahra (FEB), Anisa Indriandini (FPBS), Rinda Dwi Ariyani (FEB), Agra Febyola Lova (FTI), Ryan Rinandi Saputra (FTI), Muhammad Syahrul Munir (FTI) dan Yakariya Saefudin (FTI) melaksanakan kegiatan sosialisasi bencana alam untuk siswa PAUD Anak Bangsa XIV kelurahan Tandang Tembalang kota Semarang (22/2) lalu.

Koordinator KKN Heni Nur Laila (FPBS) mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu Negara dengan potensi bencana alam sangat tinggi. Khususnya bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi.

Advertisement

“Dikarenakan posisi geografis Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng/ kerak bumi aktif. Sebagai negara yang sering mengalami banyak bencana sudah seharusnya masyarakat memperkenalkan kebencanaan sejak usia dini,” kata Heni.

Menurut Heni edukasi bencana kepada anak-anak sejak dini menjadi salah satu langkah awal dalam membangun masyarakat sadar akan bencana alam.

“Lembaga Pendidikan harus memberikan materi pembelajaran bencana alam sejak dini khususnya bab tentang alam semesta dengan sub babnya membahas tentang bencana alam,” tambahnya.

Dalam materi pengenalan tentang bencana alam untuk siswa Paud ini bisa melalui kegiatan bermain, bercerita dan menunjukan bencana alam.

“Mengenalkan bencana alam untuk anak usia dini dilakukan dengan bercerita dan anak-anak diajak untuk mengetahui secara lanjut apa itu gunung meletus dengan cara mengajak untuk mewarnai gunung meletus dengan teknik usap abur,” terang Heni.

Teknik usap abur yang diajarkan pada siswa Paud juga bisa menjadi alat yang digunakan dalam menghasilkan suatu karya seni.

Disamping diajarkan untuk berkreatifitas, anak-anak juga diajak bercerita tentang gunung meletus dan bencana alam lainnya.

“Diharapkan adanya pemahaman tentang bencana alam serta ketertarikan untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana cara menanggulangi bencana alam dimasa mendatang,” pungkasnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement