LPPM UPGRIS Gelar Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Guru

Semarang, UP Radio – Masa pandemi wabah Covid-19 tidak menyurutkan guru untuk terus belajar. Pusat Pendidikan dan Humaniora Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar pelatihan peningkatan profesionalisme guru abad 21, di Gedung Pusat lt.7, Kamis (9/7).

Rektor UPGRIS Dr Muhdi mengatakan  perlunya penyiapan guru yang kompeten dalam mengembangkan pembelajaran di segala kondisi (termasuk masa pandemi).

“Guru diharapkan dapat merencanakan dan menyiapkan skenario pembelajaran yang tepat dalam membangun keterampilan berpikir kritis peserta didik. Dengan tuntutan pemanfaatan teknologi (ICT), maka guru diharapkan akrab dengan berbagai aplikasi, coding serta literasi teknologi dalam membaca data sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran,” ujar Muhdi.

Advertisement

Selain itu, pelatihan ini Tema yang diangkat kegiatan kali ini adalah Mendesain Pembelajaran Masa Depan berbasis Technologycal, Pedagogical, Content Knowledge (TPACK) dan juga merupakan rangkaian acara peringatan dies natalis UPGRIS ke 39.

Sementara Kepala Pusat Pendidikan dan Humaniora LPPM UPGRIS Dr. Iin Purnamasari mengatakan Kegiatan pelatihan peningkatan profesionalisme guru abad 21 merupakan kerjasama Pusat Pendidikan dan Humaniora LPPM UPGRIS dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang, serta Asosiasi Pendidik dan Pengembang Pendidikan Indonesia/APPPI Jawa Tengah.

Pelatihan peningkatan profesionalisme guru abad 21 diikuti 250 peserta dengan menghadirkan Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, Wakil Rektor 4 UPGRIS Ir. Suwarno Widodo, Tim Penilai Penilaian Anhka Kredit/PAK Guru Soleh Amin dan Kepala SDN Pandean Lamper 02 Kota Semarang-Fasilitator Guru PPG-Pemenang Lomba PTK-Finalis Lomba Penilisan Karya Ilmiah Tri Sugiono serta Kepala Pusat Pendidikan dan Humaniora LPPM UPGRIS Dr. Iin Purnamasari.

“Metode pelatihan ini menggunakan Blended Learning (memadukan antara tatap muka dan daring) berbasis Learning Management System (LMS),” ujar Iin.

Diterangkan pula, sebelum dimulai semua peserta wajib mengikuti protokol kesehatan seperti, diukur suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, menggunakan face shield serta tempat duduk berjarak lebih dari 1 meter dari peserta lain.

“Pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tuntutan jaman sebagaimana dikenal dengan pembelajaran abad 21 yang bercirikan pada eksplorasi belajar yang berpusat pada aktifitas peserta didik berbasis teknologi, yang memadukan dengan materi pembelajaran sebagai konten pengetahuan yang akan menjadi kebulatan konsep kompetensi yang diharapkan,” imbuh Iin. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement